TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Polres Jakarta Pusat, hari ini batal memeriksa FP, siswa kelas 8 SMPN 4 Jakarta, terkait kasus video mesum.
Sebelumnya, penyidik sudah memeriksa AE, siswi kelas 9, yang beradegan mesum bersama FP di video tersebut.
"AE sudah kami periksa. Rencananya hari ini pemeran pria berinisial FP diperiksa, namun pihak FP meminta penundaan," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/10/2013).
Saat ditanya apa alasan penundaan pemeriksaan terhadap FP, Rikwanto menjawab tidak ada alasan spesifik dari pihak keluarga FP.
"Mereka tidak memberikan alasan yang jelas mengapa menunda pemeriksaan. Nanti penyidik menjadwalkan lagi kapan pemeriksaan bisa dilakukan," imbuh Rikwanto.
Sementara, dari hasil pemeriksaan AE, penyidik menemukan keganjilan dari keterangan AE dengan hasil analisa terhadap video dan keterangan para saksi.
Kejanggalan yang dimaksud penyidik, AE tetap bersikukuh dipaksa melakukan adegan tersebut. Padahal fakta dari keterangan saksi dan analisa penyidik, para pelaku memerankan adegan tersebut atas dasar suka sama suka, dan tanpa paksaan.
"Keterangan dari AE akan dikonfrontir ke FP, agar diketahui apa yang sebenarnya terjadi. Termasuk, dikonfrontir ke para saksi," tutur Rikwanto.
Diberitakan sebelumnya, orangtua AE melaporkan bahwa anaknya dipaksa melakukan oral seks dengan adik kelasnya, FP, sembari direkam oleh teman-temannya dengan ancaman senjata tajam, Jumat (13/10/2013) lalu.
Berdasarkan keterangan orangtua AE, kejadian berawal ketika AE diajak temannya berinisial A, untuk bertemu dengan teman lainnya berinisial CN, CD, DN, IV, dan WW, di salah satu ruang kelas, usai sekolah.
Namun, ketika korban masuk kelas, selain ada teman-temannya, ternyata ada juga adik kelas mereka berinisial FP.
Kemudian, A menyuruh AE melakukan oral seks kepada FP. Sementara, teman-teman lainnya menyaksikan. Bahkan ada yang merekam menggunakan video telepon seluler. Saat melakukan itu, menurut orangtua AE, putrinya diancam menggunakan pisau.
Rikwanto menyampaikan, sejumlah siswa memang telah membuat rencana, bahwa setelah pelajaran sekolah rampung, mereka mencari kelas yang kosong dan melakukan perbuatan itu.
Bahkan, kata Rikwanto, hal ini sudah dilakukan para murid itu terhadap AE, sebanyak tiga kali.
"Setelah sekolah bubar dan murid lainnya pulang, mereka tetap tinggal di tempat dan mencari kelas yang kosong. Itu sudah dilakukan tiga kali dalam kurun waktu yang berbeda," ungkap Rikwanto.
Terakhir, tambah Rikwanto, adegan mesum dilakukan pada 9 Oktober 2013, dengan kelompok dan pemeran yang sama. (*)