Laporan Wartawan Warta Kota, Gopis Simatupang
TRIBUNNEWS.COM – Pascasuaminya tersangkut masalah kasus korupsi dan berujung ditahan di Rutan KPK, Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany kerap tampak di Gedung KPK.
Tentu saja kedatangannya untuk menjenguk Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan, suaminya. Namun kunjungan Airin itu mendapat sorotan karena kebanyakan dilakukan pada saat jam kerja.
Seperti Rabu (30/10/2013) siang, sejumlah staf yang ditemui di depan Kantor Walikota Tangsel, Setu, Tangsel, Banten, mengaku tak mengetahui keberadaan sang walikota. "Nggak tahu," ucap seorang petugas piket di depan kantor sementara Pemkot Tangsel di Kantor Kecamatan Setu, Tangsel.
Namun hal itu dibantah oleh Dedi Rafidi, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkot Tangsel. Menurutnya, Airin hanya mengunjungi Wawan pada saat jam istirahat.
"Ibu (Airin--Red) tidak pernah pergi (ke KPK) pada saat jam kerja, melainkan hanya saat jam istirahat. Hari ini Ibu juga ngantor," kata Dedi kepada Warta Kota, Rabu (30/10/2013).
Tercatat dalam sebulan terakhir sudah enam kali Airin mengunjungi suaminya di Rutan KPK dan kebanyakan terjadi pada jam kerja. Berturut-turut Airin menemui Wawan pada tanggal 10, 11, 17, 21, 24, dan terakhir 28 Oktober kemarin.
Namun Dedi membantah atasannya itu membolos. Dikatakan Dedi, Airin biasanya meninggalkan kantor menuju Gedung KPK pukul 12.00 atau bertepatan dengan masuknya jam istirahat.
Setelah jam istirahat kelar, Dedi mengklaim Airin sudah berada kembali di Kantor Pemkot Tangsel. "Perginya jam dua belas. Biasanya sampai di sini lagi jam satu atau setengah dua," bilang Dedi.
Tak terganggu Dedi juga mengatakan, selama ini permasalahan yang tengah dihadapi oleh Wawan tak sampai mengganggu kinerja Airin sebagai walikota. "Pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan normal. Lagipula, Ibu selalu ada di kantor saat jam kerja. Mana ada bawahannya yang berani berleha-leha," beber Dedi. "Kita tetap bekerja seperti biasa, seperti hari-hari sebelumnya," tegasnya.
Dedi menegaskan, Airin juga kerap berpesan kepada bawahannya agar tetap bekerja seperti sedia kala. "Ibu selalu bilang agar bawahannya tetap bekerja dengan semangat. Masing-masing pegawai sudah memiliki tupoksi sendiri-sendiri. Jadi, tidak ada istilah pelayanan terabaikan," cetusnya.