Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemacetan panjang tak dapat dihindari sebagai imbas iring-iringan kendaraan sepeda motor ribuan buruh di Jalan Raya Cakung menuju Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Jakarta Timur, Kamis (31/10/2013) siang. Lalu lintas dilaporkan macet total sepanjang 10 km.
Ribuan buruh memadati beberapa lokasi di dalam kawasan, seperti di pintu masuk I PTC dan Bundaran KIP. Sebagian buruh sempat konvoi menggunakan ratusan sepeda motor, berkeliling menyusuri KIP.
Massa yang dipandu dengan menggunakan pengeras suara dari mobil bak terbuka. Massa buruh juga melakukan sweeping ke perusahaan di dalam kawasan KIP. Aksi ini terkai tuntutan aksi mogok nasional soal penetapan kebutuhan hidup layak (KHL) dan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 50 persen.
Adapun petugas keamanan terlihat melakukan pengalihan arus lalu lintas. Dari arah Cakung menuju Pulogadung, akan dialihkan ke Jalan Raya Penggilingan Cakung, Jakarta Timur.
Sementara itu, untuk mengawal aksi buruh tersebut, Polres Jakarta Timur, mengerahkan, sebanyak kurang lebih 700 personil. Pengawalan tersebut juga disebar ke beberapa titik di mana mereka melakukan aksi.
"Sebanyak 500 personel kamu fokuskan di kawasan Industri Pulogadung. Sedangkan sekitar 200 personil lainnya tersebar di beberapa titik jalan untuk mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas," kata Kompol Sri Bhayangkari, Kepala Sub Bagian Humas Polres Jakarta Timur.
Para buruh saat itu, melakukan konvoi menggunakan ratusan sepeda motor. Mereka mendatangi satu per satu pabrik yang ada di dalam kawasan. Kemudian, mereka mengajak buruh yang masih bekerja untuk turut serta aksi turun ke jalan.
Tak hanya berkonvoi, mereka juga menggelar mimbar bebas di depan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu, di mana masih berada di dalam Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Di JIEP sendiri, terdapat sebanyak 375 perusahaan yang berada diatas lahan 500 hektar dengan jumlah 75.000 buruh.
Perusahaan di kawasan tersebut terdapat beberapa jenis yaitu otomotif, garmen, elektronik, perakitan, logam, dan pusat distribusi. Omzet per tahunnya mencapai 2,8 sampai Rp 3 triliun.