Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku belum puas atas hasil proses seleksi dan promosi terbuka jabatan lurah dan camat meski proses itu mendapatkan pujian dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya belum mengerti apakah ini sudah maksimal atau belum, atau perlu koreksi. Saya belum bisa komentar," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Balai Kota, Jakarta, (29/11/2013).
Jokowi mengatakan sebelum menilai apakah sukses atau tidak, perlu melihat hasil survei Indeks Goverment Service yang rencananya akan dilaksanakan pascaenam bulan pelaksanaan proses yang dikenal dengan istilah lelang jabatan ini.
"Sampai sejauh mana ini yang kami belum mengerti apa sudah capai 60 persen, 70 persen itu yang mau kami lihat setelah ada survei," kata Jokowi.
Namun demikian, Jokowi mengaku ada sedikit perubahan setelah digerakkannya proses lelang jabatan ini, meski belum terlihat seberapa besar perubahannya.
"Yang penting ada manfaatnya. Masalah suka tidak suka itu ya terserah. Tapi ini masalah transparansi," tutur Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi sistem perekrutan seleksi dan promosi jabatan terbuka yang prakarsai oleh Pemprov DKI.
Hal itu tercantum dalam sambutannya di hari ulang tahun ke-42 KORPRI yang disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN dan RB) Azwar Abubakar.
"Saya mengapresiasi pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota, yang telah menjalankan lelang jabatan," kata Azwar mewakili Presiden SBY di Silang Monas, Jumat (29/11/2013).