Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan KRL Commuterline jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki PT Pertamina berisi premium di perlintasan kereta rangkaian listrik (KRL) Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menyisakan duka mendalam bagi keluarga Darman Prasetyo (25).
Darman tewas dalam kabin KRL siang tadi. Suroyo paman korban menyebutkan, Darman adalah sosok pria yang memiliki disiplin tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai masinis. Anak ketiga dari empat bersaudara ini juga merupakan lulusan terbaik saat masuk kerja di PT KAI.
"Anaknya ini periang, selalu terbuka, dan sangat disiplin. Yang saya tahu dia memiliki nilai baik saat masuk PT KAI," katanya saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Senin (9/12/2013).
Suroyo mengatakan, sebelumnya keponakannya ini sempat tinggal dengan dirinya di kawasan Bekasi, saat masih menjabat sebagai asisten masinis.
Pemuda yang dikenal displin dan tepat waktu itu menempati rumah pribadi milik ayahnya di daerah Tegal, Jawa Tengah. Darman menyempatkan pulang ke kampung halamannya setiap dua pekan sekali untuk menengok keluarganya.
"Selama ini dia tinggal di mess di Serpong, kalau di Tegal dia yang menempati rumah bapaknya, karena bapaknya tinggal di rumah dinas," ujar Suroyo.
Darman memiliki seorang istri dan seorang anak yang tinggal di daerah Tegal, Jawa Tengah. Semasa hidupnya, Darman dikenal sebagai ayah dan suami yang baik bagi keluarganya.
"Dia jadi pulang seminggu atau dua minggu sekali ke rumahnya di Tegal. Dia sangat bertanggung jawab sama keluarga," katanya.
Diketahui, kecelakaan yang merenggut tujuh. nyawa itu terjadi sekitar pukul 11.15 WIB. Diduga, truk pengangkut BBM milik Pertamina itu menerobos palang pintu di Pondok Betung itu. Kereta yang melaju dari arah Serpong tujuan Tanah Abang menabrak truk tersebut.
Truk yang ditabarak itu kemudian terseret beberapa meter. Ledakan pun terjadi dan truk tersebut terbakar. Api yang membakar truk baru bisa dipadamkan beberapa jam setelah kecelakaan.