News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Artefak Hilang di Museum Gajah Belum Ada Titik Terang

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Garis polisi terpasang di pintu masuk Ruang Khasanah, Museum Nasional, Jakarta Pusat, yang menjadi tempat penyimpanan empat artefak emas yang hilang, Kamis (12/9/2013). Artefak dari zaman Mataram Kuno yaitu lempengan naga mendekam, lempengan Harihara, lempengan bulan sabit, dan wadah bertutup, diketahui hilang dari tempat penyimpanannya di Ruang Khasanah museum tersebut pada Rabu, 11 September pagi. KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Hampir empat bulan kasus pencurian empat artefak dari emas peninggalan Kerajaan Mataram yang diketahui hilang Kamis (12/9/2013) dari Museum Nasional atau Museum Gajah, belum juga menemukan titik terang.

Sejauh ini kapan keempat artefak itu hilang, siapa pencurinya dan kemana artefak itu dijual juga masih menjadi tanda tanya. Dan petugas kepolisian belum berhasil mengungkap kasus tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan penyelidikan terus berlangsung namun memang penyidik belum menemukan titik terang.

"Penyidik terus bekerja melakukan penyelidikan dan memeriksa puluhan saksi. Tapi memang saat ini belum ada perkembangan berarti," ujar Rikwanto, Kamis (19/12/2013).

Ditempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan mengatakan pihak penyidik terus melakukan penyelidikan secara eksternal dan internal termasuk pemeriksaan pada 45 saksi.

Saat ditanya adanya isu beredar empat artefak kuno peninggalan Mataram Kuno yang berusia sekitar 1.000 tahun, berupa lempengan Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara yang seluruhnya dilapisi emas tersebut berada di Thailand, Tatan menjawab pihaknya belum berani berprediksi.

"Kami berjalan berdasarkan fakta. Soal barang itu ada dimana, kami belum berani prediksi. Kami janji akan mengungkap kasus ini, karena bernilai sejarah tinggi," tutur Tatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini