Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ahmad Sabran
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembebasan lahan untuk tol Cinere-Jagorawi (Cijago) terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Berdasarkan data Kementerian PU, dari total ruas Cijago sepanjang 14,99 kilometer (km), total pembebasan lahan mencapai 57 persen.
Direktur Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Karya Kementerian PU, Subagyo mengatakan, pembebasan tanah tol Cijago ditargetkan rampung pada 2014 ini.
“Harus selesai tahun ini pembebasan tanah di Cijago, ini kan nanti tersambung dengan Depok-Antasari (Desari), jadi kita kebut sampai Krukut, agar nanti tersambung,” ujarnya di kantornya, Rabu (15/1/2014).
Subagyo merinci, dari kebutuhan lahan seluas 134,21 hektar, baru sekitar 76 hektar yang dibebaskan. Sisanya seluas 57,22 hektar dikejar hingga akhir 2014.
Selain karena kebutuhan jalan tol cukup mendesak, pembebasan lahan dipercepat karena mulai 1 Januari 2015, pembebasan tanah wajib menggunakan UU Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Dengan penerapan UU tersebut, pembebasan tanah bisa mencapai jangka waktu 523 hari kerja.
“Harus mulai dari awal lagi, bisa lebih lama lagi kalau sampai 2015,” ujarnya.
Subagyo menjelaskan, untuk seksi I (Cimanggis- Raya Bogor) pembebasan tanah sudah mencapai 95,08 persen, atau sudah 33,3 hektar dari kebutuhan lahan 35,02 hektar. Sedangkan untuk seksi II (Raya Bogor-Kukusan) pembebasan tanah sudah mencapai 82,41 persen, atau mencapai 43,70 hektar dari kebutuhan lahan 53,02 hektar.
Sedangkan Seksi III (Raya Kukusan- Cinere) masih belum dibebaskan, dari total kebutuhan lahan 46,17 hektar. Seksi III memiliki panjang 5,04 km dan kini dalam tahap inventarisasi ulang. Jika inventarisasi ulang sudah dilakukan, kemudian akan diajukan peta bidang ke BPN Kota Depok.
Kepala Sub Direktorat Pengadaan Tanah, A Herry Marzuki menambahkan, setiap pembebasan lahan memiliki kendala dan teknik masing-masing. Lancarnya pembebasan tanah juga tergantung kemauan Pemerintah Daerahnya.
“Untuk Cijago dan Desari, Pemkot Depok cukup membantu, banyak strategi yang kita lakukan agar pembebasan lebih cepat,” ujarnya.
Herry menjelaskan, pada 2013, pembebasan tol Desari saja mencapai Rp 900 miliar, dari total anggaran yang dikeluarkan untuk pembebasan tanah tol secara nasional sebanyak hampir Rp 3 triliun.
“Jika Cijago sudah terhubung dengan Desari, itu akan memperlancar arus di kedua arah, baik arah ke Jagorawi, maupun ke Cinere,” tuturnya. Menurutnya, Kemen PU bersama Pemkot Depok bekerjasama cukup baik dalam pembebasan Cijago dan Desari.
Seperti diketahui, tol Cijago direncanakan beroperasi 2015. Total investasi dari tol ini mencapai Rp 2,62 triliun termasuk biaya pembebasan lahan sebesar Rp 930 miliar. Pemegang konsesi dari tol ini ialah PT Trans Lingkar Kita Jaya.