News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Hambalang

Deddy Bawakan Choel Bingkisan Uang atas Perintah Wafid Muharram

Penulis: Y Gustaman
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa korupsi kasus Hambalang Deddy Kusdinar usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Rabu (18/12/2013). Deddy diperiksa sebagai saksi bagi tersangka Andi Mallarangeng dalam kasus yang sama. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa korupsi proyek Hambalang, Deddy Kusdinar, mengakui datang ke rumah adik mantan Menpora, Andi Mallarangeng, Andi Zulkarnaen Mallarangeng atau Choel, atas perintah mantan Sekretaris Menpora, Wafid Muharram.

"Pengawalan ke Menteng (rumah Choel, red) saya diperintahkan pak Wafid Muharram, sebagai atasan saya, untuk mengawal," ujar Deddy saat menanggapi kesaksian saksi Fachrudin dan Choel di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Menurut Deddy, ia mengaku tidak ingat kardus itu berisi uang. Yang diketahui Deddy, kardus itu berada di mobil staf khusus Andi Mallarangeng, Fachrudin, yang datang bersama ke rumah Choel. "Seingat saya, tidak pernah memberikan kardus itu ke Choel," tegas Deddy.

Dalam kesaksiannya, Choel mengaku menerima bingkisan kardus yang di dalamnya berisi Rp 550 dollar Amerika di hari ulang tahunnya. Bingkisan itu dibawa orang dekat Sesmenpora, Wafid Muharram, yakni Deddy Kusdinar, Kabiro Perencanaan.

Choel bercerita, saat itu di rumahnya ada perhelatan ulang tahun. Namun, perayaan ulang tahun itu untuk puteri Choel. Ia mengaku, hari ulang tahunnya bertepatan dengan hari ulang tahun puterinya. Para tamu datang, termasuk Fachrudin dan Deddy.

"Saya ingat Pak Fachrudin datang duduk depan saya dan Pak Deddy Kusdinar duduk sebelah kiri saya. Setelah mereka pulang saya melihat ada bungkusan. Itu saya sudah laporkan ke KPK," ujar Choel.

Choel mengaku, baru membuka bingkisan pagi harinya. Di dalamnya, ia mendapati 550 ribu dollar AS. Ketika mendapatkan bingkisan tersebut, baik Deddy dan Fachrudin tidak menjelaskan untuk apa, dari mana uang tersebut.

"Saya memahaminya itu kiriman dari Pak Wafid Muharram, karena ada pembicaraan sebelum mereka datang, saya lupa siapa, mungkin Pak Fachruddin, karena tidak punya kontak lain, 'Ada kiriman Pak Wafid,'" terang Choel.

Sampai saat ini, sambungnya, tidak pernah ada yang mengklarifikasi kenapa jumlahnya seperti itu, dari mana uang itu, untuk apa dan terkait apa.

"Terus terang Pak Hakim, di situlah kekhilafan saya. Yang paling benar setelah pagi saya membuka bungkusan itu, seharusnya mengembalikan itu dan melaporkan kepada kakak saya. Itu lah kekhilafan saya," kata Choel mengaku menyesal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini