TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada keramaian di kantor Gubernur, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (28/1/2014) pagi tadi. Keramaian itu bukan disebabkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ataupun Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Namun, ada copet yang tertangkap saat beraksi di Balai Kota.
Pria setengah baya itu ditangkap satuan pengamanan dalam (pamdal) di Balaikota DKI Jakarta karena mencoba mengambil dompet seorang pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang sedang berobat di Balai Pelayanan Kesehatan (Yankes), Blok F, Balaikota Jakarta.
Saat mencoba mengambil dompet PNS yang berada di dalam tas, aksi WS tertangkap basah oleh PNS DKI lainnya. Staf pamdal mengamankan dan membawanya ke Pos Pamdal, Biro Umum, Balaikota Jakarta.
Pria 48 tahun asal Bogor Barat itu mengaku baru kali pertama mencoba mencopet warga. Pendapatan yang ia dapatkan sebagai pedagang pala manis tak mencukupi kebutuhan sekolah anak-anaknya. Dia harus membayar biaya sekolah empat anaknya, Rp 550.000.
WS berjanji tidak akan berdagang lagi di Balaikota Jakarta. "Kalau ke sini lagi, pak polisi langsung gebukin dan penjarain saya saja," kata WS.
PNS yang menjadi korban pencopetan itu juga meminta staf pamdal untuk tidak melanjutkan perkara tersebut ke kepolisian. Menurutnya, yang terpenting adalah dompet beserta isinya kembali ke tangannya. Korban yang enggan menyebutkan identitasnya itu hanya membuat surat pernyataan.
Saat ini, WS masih diinterogasi oleh staf pamdal.