TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Niat Soni (22) untuk mencuri di sebuah toko kelontong di Krendang Selatan, berujung petaka baginya. Ia mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya. Bahkan, tangan kanannya tersayat dalam akibat hujaman benda tajam.
Beruntung polisi datang ketika pisau salah satu warga hampir memutuskan pergelangan tangannya. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (6/2) sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat itu Sony bersama kedua temannya Erik (20) dan Erwin (18) bermaksud mencuri di sebuah warung milik Rosidi (40), di pinggir Jalan Krendang Selatan, Jakarta Barat.
Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Widharma Jaya mengatakan, inisiatif ketiga pemuda untuk mencuri karena melihat pemilik warung saat itu sedang tertidur pulas. Tetapi, pada saat hendak menjalankan aksinya, ketiga pelaku kepergok oleh Martin (25) yang tak lain merupakan saudara dari pemilik warung.
"Martin ketika melihat aksi para pencuri langsung berteriak yang membuat para pelaku panik," kata Jaya di Mapolsektro Tambora, Jumat (7/2).
Soni yang panik karena teriakan itu pun langsung menancapkan pisau yang sudah disiapkannya di kepala Martin.
Sialnya, ketika baru menancapkan pisau tersebut ke kepala Martin, warga yang mendengar teriakan Martin sudah ramai di lokasi. Akibatnya Sony tertangkap dan dihakimi massa. Bahkan tangan Sony ingin dipotong warga dengan pisau sebelum petugas polisi yang datang segera mencegahnya.
"Lukanya hanya tersayat saja, tidak nyaris buntung," kata Jaya.
Saat ini, Soni mendekam dalam ruang tahanan. Sementara, Martin masih berada dalam perawatan di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat dengan luka jahit sebanyak 10 jahitan di kepala. "Kedua temannya yang berhasil melarikan diri masih terus kami cari," imbuh Jaya.
Sementara itu, Soni mengaku dirinya dan keduanya tergiur untuk mencuri di warung itu setelah mereka melihat penjaga warung tertidur pulas.
"Sebenarnya niatnya mau beli rokok, tapi orangnya lagi tidur. Dua teman saya malah ngajak nyuri. Saya diminta jagain. Mereka ngambil uang dan rokok," kata warga Krendang Selatan, RT13 RW6, Tambora, di Mapolsek Tambora.
Ia pun sangat terkejut ketika tiba-tiba datang seorang lelaki yang tak lain ada Martin, dan segera meneriaki mereka. "Dia berteriak sambil terus mendekat. Saya ambil pisau dan mengarahkan ke dia," aku Soni.
Sementara, Soni ingat saat dia sedang melawan Martin, kedua rekannya malah melarikan diri. Soni mengaku sebenarnya sudah ingin kabur. Tapi, ia kalah cepat dengan warga yang tiba-tiba sudah berkerumun di sekitarnya.
"Saya tangannya luka kena pisau. Bahkan ada orang yang mau memotong tangan saya, sebelum polisi menarik dan mengamankan saya," kata pengangguran yang hanya tamat SMP ini (Fha)