TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tak hanya meninggalkan trauma, penyakit, sampah, dan lumpur, korban banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur juga harus membenahi rumahnya yang rusak parah dihempas derasnya air banjir melanda beberapa waktu lalu.
Kamaludin, Ketua RW 02 Kelurahan Kampung Melayu menyebutkan, secara kasat mata terdapat sekitar 500 rumah warga yang rusak akibat banjir selama musim penghujan tahun ini. Sebagian besar, katanya, rumah-rumah warga tersebut mengalami rusak dengan tembok jebol.
"Sebagian besar rusak parah, temboknya banyak yang jebol," kata Kamaludin, Rabu (12/2/2014).
Kamaludin menyatakan jumlah rumah yang rusak dapat jauh lebih banyak. Hal itu lantaran sejauh ini, pihaknya belum mendata secara menyeluruh.
"Itu baru perkiraan saja, jumlahnya ada di setiap RT," ujarnya.
Dirinya menyebutkan, banyak warga yang terpaksa tidur di depan toko. Mereka akan kembali ke rumah pada siang hari untuk membersihkan dan memperbaiki rumahnya.
"Warga sih mintanya disediakan rumah susun di Cipinang Besar Selatan. Soalnya, rumah susun yang harusnya dihuni warga di Jalan Jatinegara Barat belum dibangun. Karena rumah warga rusaknya parah," jelasnya.
Sementara itu Usep, Ketua RT 04/03 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur mengungkapkan, di wilayahnya dan RT 03/03 terdapat sekitar 60 rumah warga yang rusak akibat banjir.
Usep mengatakan, dengan kerusakan yang terjadi membuat warga tidak dapat menempati rumahnya. Sementara Posko Pengungsian sudah ditutup.