Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meskipun intensitas hujan sudah tak setinggi pada bulan lalu, permasalahan baru justru muncul. Sejumlah titik di wilayah Jakarta Timur berlubang dan bergelombang sangat membahayakan para pengendara, khususnya roda dua.
Seperti di Jalan Otista Raya, tepatnya di depan SPBU Bidara Cina, yang kembali rusak. Padahal dua pekan lalu perbaikan baru dilakukan. Kerikil bekas tambal sulam berserakan di tengah jalan. Bahkan jalan juga kembali bergelombang.
Tak hanya itu, beberapa titik yang pernah ditambal juga kembali rusak akibat genangan hujan. Seperti di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Letjen Sutoyo, Jalan Raya Bogor, Jalan Dewi Sartika, Jalan Pemuda, Jalan Perintis Kemerdekaan dan sejumlah titik lainnya.
Gatot (29), seorang pengendara sepeda motor mengaku was-was setiap melintas di Jalan Otista Raya. Sebab kondisinya sangat membahayakan. Banyak kerikil berserakan dan dapat memicu tergelincirnya sepeda motor.
"Jalanannya banyak kerikil, ini sangat membahayakan motor. Kalau ngerem mendadak bisa tergelincir dan memicu kecelakaan," kata warga Jatiwaringin itu, Rabu (12/2/2014).
Dihubungi terpisah Kasie Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Sudin PU Jalan Jakarta Timur, Ahmad Yazied mengaku sudah mengatasi seluruh jalanan yang rusak di Jalarta Timur. Namun, kondisi cuaca yang masih musim hujan membuat jalanan kembali rusak.
"Banyak jalan yang sudah kita tambal sampai tiga kali, tapi rusak lagi rusak lagi. Karena memang cuacanya masih musim hujan dan banyak genangan. Sebagus apapun hotmik, tidak akan tahan dengan air genangan hujan," katanya.
Lebih lanjut Yazied menyebutkan, penanganan yang dilakukan memang sifatnya sementara. Sebab kondisinya masih hujan sehingga wajar jika jalan yang telah ditambal rusak kembali. Karena hotmix tidak tahan oleh air hujan dan genangan. Solusi tepat, kata Yazied, adalah dengan betonisasi karena kuat menahan genangan, penyebab jalan rusak.