TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Fadil Imran, mengatakan "Tim Pemburu Preman" yang dibentuk Polres Metro Jakarta Barat, berhasil menekan angka kriminalitas di wilayahnya.
Dalam pemaparannya di diskusi "Tantangan dan Hambatan Penegakan Hukum dalam Pemberantasan Premanisme" di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2014), Fadil mengatakan salah satu keberhasilan tim tersebut adalah penangkapan terhadap tokoh pemuda Hercules Rosario Marshal, yang ditangkap pada Maret 2013 dari kediamannya di Srengseng, Jakarta Barat.
Menurut Fadil hal itu kata Kapolres telah memberikan pesan ke pelaku kejahatan lain bahwa polisi tidak main-main dalam memberantas preman, terutama yang terorganisir. "Yang terorganisir saat ini sudah berkurang," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah memberantas premanisme dengan kategori preman lokal seperti pemalak dan pencopet. Kejahatan-kejahatan seperti itu menurutnya terjadi karena latar belakang ekonomi.
Namun demikian ia tidak menampik, ada saja petugas Kepolisian yang masih menjadi pelindung pelaku-pelaku kejahatan. Fadil mengatakan, ia sudah sering mengingatkan anak buahnya untuk tidak melakukan hal tersebut.
"Saya bilang ke anak buah saya, kalau ketahuan saya karungi saya buang kke waduk Pluit sana," katanya dengan nada bercanda.
Untuk memberantas aparat nakal kata Fadil tidak cukup dilakukan Polisi, akan tetapi juga butuh partisipasi masyarakat yang tidak sungkan melaporkan tindakan-tindakan menyimpang Polisi.