Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku penembakan terhadap Bripka Lasmidi (33)--petugas Polsek Jatiuwung yang terluka tembak dalam insiden penembakan di kawasan Cimone, Tangerang, Banten, Sabtu (15/2/2014) kemarin--menjalani pemeriksaan di Propam Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan pelaku yang merupakan anggota Polres Tangerang Kota yang diduga menembak Lasmidi kini sudah diperiksa di Propam Polda Metro Jaya.
"Untuk anggota yang terkait peristiwa tersebut sedang dilakukan pemeriksaan di Propam Polda Metro jaya," tegas Rikwanto kepada Tribunnews.com, Minggu (16/2/2014).
Rikwanto menambahkan untuk saat ini hasil pemeriksaan belum bisa diberitahukan karena pemeriksaan belum selesai.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Sutarmo, menegaskan insiden penembakan yang melibatkan anggota kepolisian di kawasan Cimone, Tangerang, Sabtu (15/2/2014), murni salah paham.
Menurut Sutarmo, pada saat kejadian, korban maupun pelaku sama-sama sedang menjalankan tugas. Namun terjadi kesalahpahaman sehingga terjadi insiden tersebut.
"Intinya dua-duanya sedang tugas. Ini salah paham, bukan salah paham pribadi, tapi salah paham situasional," ujarnya kepada Tribunnews.com, Minggu (16/2/2014).
Sutarmo menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat petugas buser dari Polsek Tigaraksa tengah berupaya menangkap pelaku curanmor bersenjata api dengan bantuan cepu (informan).
Saat itu, cepu berupaya memancing pelaku dan menghubungi melalui hanphone. Ketika itu, petugas melihat gelagat bahwa si cepu berniat membelot dan justru membuat operasi berantakan.
Petugas kemudian berupaya merebut handphone milik cepu tersebut agar operasi tidak berantakan. Saat itulah ada warga yang melihat dan menyangka telah terjadi kasus perampasan handphone dengan menggunakan senjata api.
Warga kemudian melapor ke anggota TNI yang kemudian meneruskan laporan ke Polsek Jatiuwung. Menerima laporan ada kasus perampasan hp dengan senjata api, Polsek Jatiuwung kemudian mengirimkan tim buser.
Anggota Polsek Jatiuwung kemudian menghentikan angkot yang digunakan tim buser Polsek Tigaraksa, yang berujung insiden penembakan tersebut.
"Karena sebelumnya cepu nelpon, buser dari Tigaraksa menganggap yang mencegat adalah pelaku curanmor, akhirnya melepaskan tembakan karena khawatir ditembak terlebih dahulu," ujar Sutarmo.
"Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan, karena ada perbedaan versi dari masing-masing pihak terkait siapa yang pertama kali melepaskan tembakan," tandasnya.