News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi

Dugaan Korupsi Transjakarta Dilaporkan ke KPK

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto mekanik memperbaiki bus TransJakarta yang diproduksi oleh Anhui Ankai Automobile Co Ltd, China di Pool TransJakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/2/2014). Belum lama ini Pemprov DKI Jakarta membeli puluhan hingga ratusan armada bus TransJakarta dari China, namun ternyata banyak dari bus-bus tersebut yang diduga sudah dalam kondisi rusak. Warta Kota/Henry Lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pihak yang mengatasnamakan Forum Warga Kota (Fakta) menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (24/2/2014).

Kedatangan mereka untuk melaporkan adanya indikasi kecurangan dan kemungkinan kolusi dalam pengadaan sebanyak 656 bus transjakarta tahun 2013.

"Kami dari Forum Warga Kota Jakarta ingin melaporkan indikasi penyelewengan dalam kasus Transjakarta yang karatan. Hari ini kita masukkan laporan resmi ke KPK dan menyerahkan bukti dan infromasi yang didapat oleh forum ini, kata Ketua Fakta, Azas Tigor Nainggolan di kantor KPK.

Menurut Azas, indikasi kecurangan itu nampak dari adanya karat di bus yang baru dibeli, tidak ada berita acara serah terima barang, pemenangan yang cenderung mengarah ke satu pabrikan, dan spesifikasi tabung BBG yang tidak sesuai rekomendasi BPPT.

Dalam catatan Fakta, Azas menyebut indikasi kerugian dalam proyek itu mencapai Rp3,8 miliar. Kerugian itu, kata dia, ditemukan lantaran ada indikasi dugaan permainan antara PT San Abadi selaku pemegang merek bus Ankai dengan pejabat pembuat komitmen di Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Selain itu, kata dia, ada dugaan campur tangan dari mantan pegawai PT Mekar Jaya Abadi (pemegang merk New Armada) yang sudah jadi terpidana dalam pengadaan bus transjakarta tahun 2004.

"Buktinya ada foto dan macam, seperti dokumen. Juga ada informasi saksi yang berkaitan, yakni dia (saksi) dikalahkan secara semena-mena karena ada arah pemenangan pada perusahaan tertentu," ujarnya.

Azas menegaskan, laporan tersebut buat membantu inspektorat DKI yang sedang menyelidiki dugaan korupsi tersebut. "Kami mau melengkapi dan membantu Inspektorat menyelidiki ini," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini