Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tak terdengar, tiba-tiba Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli dikabarkan diam-diam sudah dicopot jabatannya oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko "Jokowi" Widodo.
Rumor tersebut, meruak saat terdapat acara besar di kantor Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2014) siang tadi. Acara itu, disebut-sebut sebagai seremoni "pisah- sambut", yang menandakan lurah cantik tersebut sudah dimutasikan.
Kabar dimutasikannya Lurah Susan itu, dibenarkan oleh Ketua RT 02/RW 03 Lenteng Agung, Marzuki.
"Kabar Ibu Susan akan dimutasikan itu sudah lama beredar di kalangan RT. Saya juga dapat info, ibu sudah mengadakan acara pisah-sambut. Tapi tidak ada undangan kepada saya hari ini, jadi info itu tidak bisa dipastikan kebenarannya," tutur Marzuki kepada Tribun, Kamis malam.
Lurah Susan, sendiri mengaku kepada Tribunnews.com, bahwa dirinya belum dimutasikan.
"Hingga hari ini, saya masih menjabat sebagai Lurah Lenteng Agung. Acara tadi siang itu bukan pisah sambut, tapi pengukuhan pengurus PKK di tingkat RT/RW. Kalau tidak percaya, nanti saya kirim foto acaranya," tutur Susan sembari tertawa.
Ia mengatakan, Gubernur Jokowi tak bakalan bisa menandatangani surat pemutasian maupun menggelar pisah-sambut dirinya pada Kamis hari ini, lantaran tengah blusukan bersama sang wakil, Basuki Tjahaja Purnama.
"Ya kalau memang saya jadi Wali Kota Jakarta Barat atau apa, ehh, tidak, tidak, he-he-he. Maksud saya, kalau pun nanti tiba waktunya diberikan tugas lain oleh Pak Gubernur, saya sebagai abdi negara akan selalu siap," tegasnya, setelah sempat keceplosan.
Sementara, hingga berita ini diunggah, Jokowi belum bisa dimintakan konfirmasi terkait informasi ini.
Susan Simbol Kebhinekaan
Untuk diketahui, Lurah Susan sempat menjadi tokoh kontroversial karena menuai polemik banyak kalangan.
Nama Susan, kali pertama menjadi buah bibir saat dirinya jadi sasaran sekelompok orang yang berkali-kali menggelar demonstrasi, menuntut dirinya diganti dari jabatannya sebagai Lurah Lenteng Agung.
Pasalnya, menurut segelintir orang tersebut, Susan yang beragama lain tak pantas memimpin di Lenteng Agung yang mayoritas Muslim.
Tapi ternyata, berdasarkan penelusuran The Ciputat School dari Yayasan Denny JA, sekelompok orang tersebut bukan warga Lenteng Agung.
Susan juga mendapat banyak dukungan dari pelbagai pihak, semisal tokoh budayawan sepuh Betawi Ridwan Saidi.
Bahkan, Jokowi saat memberikan seminar dalam forum Dewan Guru besar Universitas Indonesia (DGB UI) yang membahas mengenai arti Kebhinekaan, menceritakan sepak terjang Lurah Susan sebagai tokoh pluralis dan simbol kebhinekaan.