TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta menilai hal wajar jika banyak masyarakat DKI Jakarta yang menginginkan unit Rumah Susun Sedehana Sewa (Rusunawa) milik Pemprov DKI Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, retribusi di Rusunawa yang hanya ratusan ribu rupiah jelas saja dipilih warga.
"Sekarang coba lihat harga Apartemen di Jakarta, paling murah RP 300 jutaan sampai Rp 500 jutaan, itu pun yang jelek, belum lagi biaya service charge paling murah sebulan Rp 1 juta, dibandingin rusun ya jauh, orang jelas lebih mau rusun, kita (Pemprov DKI) kan subsidi miliaran itu Rusun," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/3/2014).
Ahok menjelaskan, dirinya juga tahu banyak penghuni rusun juga banyak yang memodifikasi Rusun menjadi lebih nyaman. Bahkan, dipasangi pendingin udara dan lantai kayu.
"Coba lo pasang tuh plywood (lantai kayu), terus pasang AC 1 PK, sampe masak dan mandi tuh pake AC, pasang deh wall paper, jadi itu apartemen," ujar pria yang biasa disapa Ahok ini.
Untuk itu, Ahok menegaskan akan menjalankan berbagai langkah pengawasan rusun agar penghuni tepat sasaran. Mulai dari membuat RT RW dan KTP penghuni wajib beralamat rusun, hingga memidanakan pelaku jual beli rusunawa. (Ahmad Sabran)