Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berpura-pura ikut berduka cita karena kematian Ade Sara Angelina Suroto (19) di dunia maya dilakukan sang tersangka pembunuh Ade, Ahmad Imam Al Hafiz (19).
Pemilik akun Twitter @HafitdASO tersebut, diketahui memposting sebuah foto yang diambil dari website Wartakotalive.com, postingan diikuti ucapan simpati dan duka mendalam.
"Ya Allah Inalillahiwainaillaihirajiun.. Semoga diterima disisinya ya tuhan, maafkan kesalahannya, sayangilah orang-orang di sekitarnya. Amin ya Allah," tulis Ahmad Imam Al Hafitd pada tanggal 5 Maret 2014 sekitar pukul 14.22 WIB.
Postingan tersebut diduga dilakukan Hafitd sesaat sebelum ditangkap polisi. Hafitd dan kekasihnya Assyifa (19) ditangkap saat tengah melayat di Rumah Duka RSCM, Jakarta Pusat, kemarin.
Tindakan serupa juga dilakukan Assifa. Mahasiswi bernama lengkap Assifa Ramadhani itu juga turut dalam perbincangan sahabat Ade Sera untuk melayat.
Ketika seorang pemilik akun @Nasnh menuliskan ucapan duka mendalam dan rasa tak percaya dengan kematian sahabatnya, Sifa me-retweet postingan tersebut. Iya juga sempat mengajak temannya untuk pergi bersama melayat ke rumah duka.
"Jeeen, gue ikuutt kalo mau ke Adee," tulisnya.
Tentu saja, ketika polisi menetapkan keduanya sebagai tersangka, kedua akun pasangan ini di-bully oleh sahabat-sahabatnya. Bahkan pemilik akun @ingepangesty mengunggah foto hasil percakapannya dengan Hafidt saat dirinya bertanya tentang kematian Ade Sara.
Dalam percakapaan tersebut, Hafitd mengingatkan kepada temannya untuk berhati-hati saat keluar pada malam hari.
"Acting lo tjakep pit (akting lo cakep pit). Gila," tulis Inge Pangesti.
Hujatan terus membanjiri halaman jejaring sosial keduanya. Tak sedikit yang memposting sindiran untuk belibur di penjara dan neraka untuk keduanya.
Diketahui, Sara dibunuh pada Senin (3/3/2014) lalu oleh Hafitd dan Sifa. Pembunuhan itu berawal saat ketiganya bertemu di Gondangdia, lalu Sara dibunuh di dalam mobil Kia Visto.
Jenazah Sara dibuang di pinggir Tol Bintara KM 49. Jenazahnya ditemukan petugas PT Jasa Marga pada Rabu (5/3/2014) pukul 06.30 WIB.
Semula jenazah itu diduga korban tabrak lari. Namun setelah dicocokkan sidik jarinya dengan e-KTP, terungkaplah identitas Sara dan tragedi yang terjadi.