Tribunnews.com, Jakarta - Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafiz (19) mengaku menyuruh kekasih barunya Asyifa Ramadani (18) untuk memancing agar Ade Sara Angelina Suroto (19), mantan kekasih Hafiz, mau datang menemui mereka. Tujuannya agar Hafiz dan Asyifa dapat menghabisi Sara.
Akhirnya Sara dibunuh di dalam mobil Hafiz dan jenazahnya dibuang di tol Bintara, Bekasi. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, mengatakan skenario memancing korban dengan ditelepon oleh Asifya, direncanakan oleh dua pelaku yang merupakan pasangan kekasih ini seminggu sebelumnya.
Sebab, jika Hafiz yang meminta Ade Sara datang, maka dipastikan Sara tidak akan mau karena setelah Sara dan Hafiz putus, Sara enggan bertemu Hafiz.
"Keduanya, telah merencanakan menghabisi nyawa korban seminggu sebelumnya. Mereka lalu mencari waktu dan cara yang tepat untuk menghabisi Sara," kata Rikwanto.
Rikwanto menjelaskan dalam perencanannya, Hafiz meminta kepada Asyifa untuk memancing korban agar mau bertemu. Karena, sebelumnya korban tak pernah mau bertemu dengannya.
Bermodalkan perkenalan lantaran pernah satu sekolah, Syifa menghubungi korban untuk bertemu di suatu tempat di mana korban belajar atau les bahasa Jerman, di bilangan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/3). Alasannya, tak baik sebagai teman tak mau bertemu.
"Syifa mengatakan, 'Ayo ketemu dengan dia (Hf-Red)'. Kemudian, dibawa ke mobil Hf," kata Rikwanto. Setelah bertemu, Syifa mengajak korban masuk ke dalam mobil Kia Visto milik Hafiz. Sara dan Syifa duduk di bagian belakang, sementara Hafiz mengemudikan mobil di depan.
Tak lama berbincang, terjadi keributan. "Di mobil berbicara sebentar, lalu, karena tak suka Sara mau melarikan diri. Namun, dia ditarik dan dilanjutkan dengan penganiayaan," katanya.
Menurut Rikwanto, di dalam mobil korban disetrum menggunakan alat berbentuk mikrofon berukuran sekitar 10 cm. Setruman itu membuat korban lemah dan pingsan. "Pada saat pingsan mulut korban disumpal pakai koran oleh Asyifa. Inilah yang menewaskan korban sesuai hasil otopsi," katanya.
Rikwanto menuturkan, saat kondisi Sara sudah tak berdaya, dua pelaku berputar-putar dengan mobilnya mencari lokasi pembuangan sampai pagi hari. "Diperkirakan korban meninggal pada waktu dibawa jalan di daerah Rawamangun. Di sana korban pingsan dan disumpal koran dan tidak lama meninggal," tutur Rikwanto.
Selanjutnya, mereka berputar-putar mencari tempat untuk membuang jenazah. "Akhirnya diputuskan korban dibuang di Jalan Tol Bintara. Setelah itu mereka pulang dengan biasa sambil membuang barang-barang milik korban," katanya.