TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebanyak 129 anggota reserse di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menjalani tes psikologi rutin terkait kepemilikan senjata api (senpi), di Ruang Data Ditreskrimum Polda Metro, Jumat (21/3/2014).
Hal itu dikatakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Heru Pranoto, di Mapolda Metro Jaya, Jumat.
Menurut Heru sebanyak 80 persen dari sekitar 500 anggota reserse di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, memegang senpi.
Semua yang memegang senpi akan menjalani tes psikologi rutin secara bertahap. "Semua anggota pemegang senpi di Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan melakukan tes psikologi. Tesnya bertahap per satuan kerja," ujar Heru.
Saat ditanyakan apakah tes psikologi ini berkaitan dengan tewasnya Kepala Pelayanan Markas Polda Metro Jaya, AKBP Pamudji, oleh anak buahnya Brigadir Susanto, Heru menjelaskan, tes psikologi ini merupakan tes rutin.
"Namun, kini kami lebih mengetatkan lagi pengawasannya dan pengetatan pemohon dengan serangkaian tes, paska kejadian itu," katanya.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, dalam kesempatan yang sama mengatakan tes psikologi ini adalah hal rutin bagi anggota yang memegang senpi. "Tidak ada kaitannya dengan peristiwa itu penembakan itu," katanya.
Herry menjelaskan rencananya tes akan dilakukan minggu lalu. Namun banyaknya kasus membuat tes diundur hari ini.
"Lalu tiba-tiba ada insiden itu, Selasa malam. Jadi, tidak ada hubungannya dengan peristiwa itu karena tiap tahun memang rutin dilakukan," ujarnya. (Budi Malau)