TRIBUNNEWS.COM, SEMANGGI - Dalam rekonstruksi pembunuhan Ade Sara Angelina (19) di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/4/2014), turut hadir pula ayah dan ibu korban, yakni Suroto (40) dan Elisabeth Diana Dewayani (40).
Suroto yang mengenakan baju kaos berkerah hitam dan celana hitam bertopi abu-abu, sibuk memfoto setiap adegan rekonstruksi dengan kamera di ponselnya. Adegan dilakukan oleh pasangan kekasih pembunuh Ade Sara, Ahmad Imam Al Hafitd (19) alias Hafitd dan Assyifa Ramadhani (19) alias Syifa.
Beberapa kali Suroto harus berpindah posisi untuk mencari sudut pandang yang tepat saat rekonstruksi dilakukan di dalam mobil KIA Visto Hafitd di Mapolda Metro Jaya, Kamis. Suroto diperbolehkan penyidik memfoto setiap adegan rekonstruksi dari dalam garis polisi.
Jika para wartawan hanya boleh memfoto dan mengambil gambar di luar garis polisi, Suroto tidak. Ia boleh masuk ke dalam garis polisi dan kadang hanya berjarak satu dua meter saja dengan Syifa dan Hafitd. Ditengah kesibukannya memfoto setiap adegan rekonstruksi, Suroto mengatakan ia diundang penyidik untuk menyaksikan jalannya rekonstruksi.
Suroto mengaku menyerahkan semuanya kepada proses hukum. Ia mengaku sudah memaafkan kedua pelaku. Ia mengaku sudah lama bertemu Hafitd yang merupakan mantan kekasih anaknya Ade Sara. "Kalau Syifa sama sekali gak pernah ketemu dan gak kenal. Sama Hafitd sudah lama gak ketemu dan ketemu lagi waktu dia melayat," ujar Suroto.
Pria yang rambut putihnya ditutupi topi ini, tampak tegar menyaksikan setiap adegan rekonstruksi dan mengabadikanya dengan kamera ponsel termasuk saat pelaku menelanjangi Ade Sara, menyiksanya dan menyetrumnya hingga akhirnya tewas.
Suroto mengaku akan mengikuti semua rekonstruksi sampai rampung termasuk rekonstruksi berikutnya yang akan dilakukan di Tol Bintara, Bekasi, lokasi dimana kedua pelaku membuang jenasah Ade Sara.(Budi Sam Law Malau)