TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Magdalena (24), tidak memiliki firasat apapun saat si jago merah mengamuk di Blok III Proyek Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2014) pagi. Magdalena pun ikhlas saat mengetahui semua kios milik keluarga besarnya terbakar.
"Saya nggak punya firasat apapun kios mau terbakar. Saya pun ikhlas 10 kios milik keluarga terbakar," kata Magdalena yang sedang menyaksikan pemadam kebakaran memadamkan api.
Magdalena menuturkan, saat kejadian berlangsung ia dan keluarganya sedang berada di rumah. Ia pun kaget saat diberitahu melalui sambungan ponsel dan juga SMS dari pedagang lainnya.
"Saya sampai di pasar Senen jam setengah 5 pagi (04.30 WIB). Saya pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena dilarang masuk oleh polisi," tutur wanita yang bermukim di kawasan Cempaka Putih itu.
Magdalena mengatakan, sepuluh kios itu dimiliki oleh kakaknya, kakak iparnya maupun pamannya. Menurutnya, sepuluh kios yang ludes terbakar itu menjual macam-macam barang.
"Ada yang jual kompor, perabot rumah tangga, peralatan daapur. Ada juga yang menjual sprei, perlengkapan salat," ucapnya.