TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- T (40) ibunda AK (6) siswa TK korban sodomi di Jakarta International School (JIS) mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Metro Jaya, Senin (28/4/2014). Bersama kuasa hukumnya, Andi Asrun, T menanyakan perkembangan kasus anaknya.
"Saya menanyakan perkembangan kasusnya. Enam tersangka itu, sejak awal sudah ditunjukkan oleh foto anak saya dari foti-fotonya," kata T.
Menurut T, perkembangan terakhir kondisi mental anak pertamanya AK, sebenarnya saat ini jauh membaik setelah mendapat 3 kali terapi dalam seminggu. "Dua kali seminggu dilakukan oleh Kak Seto. Berat badannya sudah naik 1 kg," kata T.
Namun menurutnya, sesekali AK masih enggan mengenakan celana. Bahkan katanya, kemarin, trauma yang dialami AK kembali kambuh karena mengingat kejadian yang menimpanya.
"Tiba-tiba dia merasa sesak di dadanya. Lalu marah-marah. Pintu dibanting, barang dibanting, dan dia sembunyi di dalam lemari. Saya coba tenangkan. Setelah 30 menit sampai 40 menit akhirnya dia tenang, waktu saya bilang Kapten Amerika akan bantu tangkap semua orang yang menjahatinya," papar T berkaca-kaca usai menemui penyidik di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/4/2014).
T mengatakan ia akhirnya mengajak anaknya jalan-jalan agar tenang. "Itupun dia gak mau pakai celana. Hanya pakai kaos saja," kata T. (Budi Malau)