TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- Tewasnya Dukut (54), Yanti (50), dan Prasetyo (15) meninggalkan kesedihan mendalam bagi kerabat dan sejumlah tetangganya.
"Benar-benar nggak nyangka sama sekali. Awalnya itu memang warga dengar ada suara teriak-teriak dari dalam rumah Pak Dukut, tapi nggak menyangka kalau ternyata bapak dibunuh," kata Ujang Umar, ketua RT 06/06.
Tewasnya Dukut, menurut Ujang, merupakan satu kehilangan tersendiri. "Orangnya baik sekali. Sama warga juga dekat dan ramah," ujar Ujang lagi.
Menurut Ujang, Dukut semasa hidupnya bekerja sebagai juragan angkot. "Dia usaha angkot 03, jurusan Kalideres-Serpong," kata Ujang lagi.
Sementara Dewi, lanjutnya, bekerja sebagai staf administrasi di kantor Jamsostek di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. (Banu Adikara)