TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pihak sekolah Jakarta International School mendesak polisi agar menjerat PT ISS Indonesia, perusahaan outsourcing penyedia petugas kebersihan, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan seksual berupa sodomi kepada siswa TK JIS di lingkungan sekolah.
Hal itu dikatakan Arry Pontoh, kuasa hukum JIS saat mendampingi Kepsek TK JIS Timothy Carr menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Selasa (6/5/2014).
"PT ISS yang seharusnya bertanggung jawab atas kasus ini. Dimana tanggung jawab ISS selama ini? Sama sekali tidak ada," kata Arry.
Seperti diketahui kasus sodomi dengan korban siswa TK JIS yakni AK (6) dilakukan oleh 6 petugas kebersihan JIS, yang merupakan pegawai outsourcing dari PT ISS, dimana seorang diantaranya adalah perempuan.
Ke enam tersangka sudah ditahan di Mapolda Metro Jaya, dimana seorang diantaranya bunuh diri di toilet penyidik. Kini, 5 tersangka mendekam di tahanan di Mapolda Metro Jaya.
Arry menjelaskan saat ini JIS tengah bernegosiasi dengan polisi dan keluarga korban, agar kasus ini menjadi tanggung jawab PT ISS Indonesia.
"Sebab pelaku bukan karyawan JIS, tetapi pegawai PT ISS. Selama ini PT ISS memiliki reputasu baik, karenanya kami pihak JIS mempercayakannya. Namun kepercayaan kami itu tidak digunakan dengan baik," kata Arry.
Menurutnya karena JIS lembaga sekolah atau lembaga pendidikan, sangat wajar pihak JIS tidak melakukan pengelolaan atas petugas kebersihan di sekolah karena sudah diserahkan ke PT ISS. "Karenanya, ini semua harus menjadi tanggung jawan PT ISS yang tidak cakap mengelola dan merekrut pegawainya," ujar Arry.(Budi Malau)