TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) berencana membangun rumah susun (rusun) dan pasar di kawasan Pasar Rumput, Jalan Sultan Agung, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Namun, ketika dikonfirmasi belum lama ini, Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis, menegaskan, bahwa rencana pembangunan rumah susun dan pasar di Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, oleh Kemenpera belum jelas.
Hingga kini, Kemenpera belum menganggarkan pembangunan rumah susun dan pasar di kawasan Pasar Rumput. "Kita sudah beberapa kali rapat dengan Kemenpera, mereka baru menganggarkan perencanaan. Jadi, mungkin belum tahun ini," ujar Djangga di Balai Kota DKI Jakarta, belum lama ini.
Djangga menjelaskan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah memerintahkan PD Pasar Jaya, jika Kemenpera tidak ada perkembangan, maka DKI akan membangun sendiri rumah susun tersebut.
"Kita masih bahas lagi. Pak Wagub sudah bilang kalau tidak, kita bangun saja sendiri, tapi nanti dibicarakan lagi," tutur Djangga.
Seperti direncanakan, rumah susun Pasar Rumput akan dibangun sebanyak tiga tower. Masing-masing tower terdiri dan 24 lantai. Sedangkan luas lahan untuk rumah susun di Pasar Rumput seluas 2,3 hektar. Saat ini kondisi Pasar Rumput sudah sangat buruk. Kondisi bangunan sudah banyak yang rusak.
Pasar yang berdiri sejak 1970- an itu memang rencananya akan dibangun menjadi rumah susun. Konsepnya, lanjut Djangga, pasar tetap berada di bawah dan hunian di atasnya.
"Makanya pasar ini belum kite remajakan, karena kita masih tunggu Kemenpera," ujar Djangga.
Djangga menuturkan, pembangunan rusunawa tersebut sebenarnya akan dilakukan mulai tahun ini. Namun, menurut informasi yang dia dengar, anggaran pembangunan rusunawa belum turun. Padahal, sosialisasi pada pedagang mengenai hal itu sudah dilakukan.
"Tapi dengan adanya kejadian ini kita harus cepat melakukan peremajaan, karena khawatir terbakar lagi," ucap Djangga.