News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

pembunuhan Anggota Polisi

Pembunuh Bharada Rizki Diduga Sesama Anggota Polri

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bharada Rizki anggota Brimob yang tewas dianiaya pelaku berambut cepak, Selasa(1/7/2014) dinihari.

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pengamat Kepolisian, Bambang Widodo Umar menduga tewasnya Bharada Rizki Dwi Wicaksono, anggota Detasemen B Satuan III Pelopor, Brimob Kelapa Dua, disebabkan karena rasa cemburu baik secara sentimen pribadi atau secara institusi dari para pelaku.

Karenanya kata Bambang diduga kuat pelaku penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Bharada Rizki, sangat mungkin dilakukan oleh rekannya sesama anggota Polri.

"Kemungkinan besar seperti itu, pelakunya orang dalam juga. Karena kan korban baru beberapa bulan saja di Brimob. Sehingga logikanya pergaulannya diluar belum ada atau temannya diluar belum banyak," kata pengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini, saat dihubungi Wartawan, Selasa (1/7/2014).

Bambang memastikan korban dianggap bermasalah dengan pelaku. Bahkan katanya bisa saja masalah itu membuat para pelaku akhirnya dendam.

"Jadi bagaimanapun dan apapun, perilaku korban dianggap sangat tidak baik di hadapan pelaku," kata Bambang yang juga pengajar kriminologi di Universita Indonesia (UI) itu.

Menurut Bambang, dalam analisanya, bisa jadi ada sentimen yang bermula pada kompetisi tidak sehat dalam tubuh polri sendiri. Artinya, kata dia, hal itu menimbulkan kecemburuan di dalam internal Polri.

Untuk itu, Bambang menyarankan dilakukan married system atau perputaran anggota dalam jajaran kepolisian secara rutin. "Sehingga seorang anggota tidak monoton dan berada di satu satuan tertentu saja. Karena ini bisa menyebabkan kecemburuan," ujarnya.

Karenanya, Bambang, meminta kepolisian harus berani mengusut tuntas kasus ini dan membeberkan kebenaran.

Siapapun pelakunya, kata Bambang, kepolisian harus secara gamblang menjelaskan dan menuntut pelaku dengan hukuman berat. Mengingat apa yang dilakukan pelaku sangat sadis dan brutal.

"Jangan sampai kasusnya berhenti, karena harus dihukum," katanya.

Menurut Bambang, analisa lain motif pembunuhan Bharada Rizki juga bisa dikarenakan netralitas polisi yang sampai saat ini dianggap oleh masyarakat banyak belum kuat. Sebab polisi dianggap masih membela atau berpihak pada yang tidak seharusnya dibela.

"Misalnya membela kepentingan politik atau ekonomi. Untuk itu polisi harus mawas diri dalam menempatkan diri agar adil terhadap hukum baik terhadap masyarakat umum ataupun pelaku usaha," katanya.(bum)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini