TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laga puncak Piala Dunia 2014 Brasil pastinya tidak akan dilewatkan oleh pencinta sepakbola sejagat.
Pertandingan pamungkas pesta sepakbola terbesar empat tahunan yang mempertemukan Jerman dengan Argentina ini disambuit dengan hangat. Tak terkecuali oleh 'warga kampus' Universitas Budi Luhur, yang berlokasi di Jalan Ciledug Raya, Petukangan, Jakarta Selatan.
Universitas Budi Luhur, yang dikenal dengan akronim UBL, selama ini diketahui sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang intensif melakukan pembinaan berbagai cabang olahraga, terutama olahraga prestasi, termasuk sepakbola, futsal, bulutangkis, basket, berkuda dan cabang-cabang olahraga beladiri.
Nonton bareng atau nobar pertandingan final Piala Dunia antara Jerman dengan Argentina ini akan dihelat di auditorium UBL. Rangkaian acara nobar digelar mulai pukul 23.00 WIB,Minggu (13/7) malam.
Laga puncak Piala Dunia 2014 itu sendiri dilangsungkan mulai pukul 02.30, Senin (14/7) dinihari WIB, di Stadion Maracana, Rio de Janeiro.
Acara nobar ini dikemas dengan beberapa kegiatan menarik lainnya, termasuk pentas musik. Tak ketinggalan, panitia menyediakan sejumlah door-prize.
Menurut keterangan Public Relation (PR) UBL, Linda Islami, acara nobar Piala Dunia ini digagas langsung oleh Ketua Harian Yayasan Budi Luhur Cakti, yakni Kasih Hanggoro.
Yayasan Budi Luhur Cakti adalah induk dari UBL dan akademi-akademi sekretari Budi Luhur, yang kampus utamanya berada di kawasan Petukangan, Jaksel, itu.
"Pak Aang sendiri yang menggagas acara nobar ini," jelas Linda Islami yang dikalangan mahasiswa/i-nya lebih akrab disapa 'Buncan'.
Kasih Hanggoro memang dikenal sebagai pencinta olahraga sejati. Oleh karena itu, Kasih Hanggoro mendukung penuh aktivitas kemahasiswaan yang berorientasi ke olahraga.
Disamping menerapkan kedisiplinan yang tinggi kepada civitas akademika, terutama mahasiswa/i, pendiri UBL meminta kalangan mahasiswa/i-nya untuk mengikuti kegiatan olahraga prestasi.
Kasih Hanggoro saat ini sedang menjajaki keikutsertaan tim sepakbola UBL dalam berbagai kegiatan yang diselengarakan oleh federasi sepakbola nasional, yakni PSSI.
Terkait dengan itu, Kasih Hanggoro menyebutkan kemungkinan ia akan membentuk tim sepakbola guna diikutkan dalam kompertisi Liga Sepakbola Nusantara, yang diikuti oleh klub-klub amatir.
"Bagaimana persyaratannya? Apakah mudah untuk membentuk klub sepakbola baru, terdaftar di PSSI?" Demikian disampaikan Kasih Hanggoro.
Walau mencintai sepakbola, Kasih Hangoro yang pernah mengikuti Reli Dakar tahun 2010 dan 2011 ini mengakuii jika ia tak tertarik untuk menjadi pengurus PSSI.
"Saya hanya ingin membantu PSSI melalui upaya pembinaan pemainnya saja, bukan untuk menjadi pengurus," katanya. (tb)