TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampak kaget saat mendengar Kepala Dinas Pendidikan DKI, Lasro Marbun ingin mundur dari posisinya.
Pasalnya, Jokowi mengaku tidak mendengar permintaan langsung dari Lasro mengenai pengunduran dirinya itu saat bertemu Rabu siang.
"Baru saja ketemu, enggak ngomong ke saya. Baru saja ketemu, melaporkan progres di dinas pendidikan," ujar Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (6/8/2014) malam.
Jokowi mengungkapkan, laporan yang disampaikan oleh Lasro kepada dirinya memang tidak semuanya baik. Masih ada beberapa persoalan yang perlu dicarikan solusinya.
Namun dari pemberian laporan itu, Jokowi tidak sedikitpun mendapatkan permohonan pengunduran diri darinya.
"Ketemu saya tadi siang. Saya juga enggak ngerti alasannya apa. Tapi saya enggak yakin pak Lasro mengundurkan tadi happy-happy saja sama saya," kata Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pernyataan mengenai pengunduran diri Lasro Marbun diutarakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Pak Lasro dia sudah enggak tahan. Mengalami stress tinggi dan minta pindah," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/8/2014).
Menurutnya, aparat di Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang sudah kacau balau membuat Lasro ingin mundur dari jabatanya.
Dia mengatakan Lasro tidak berani menindak anak buahnya. Pasalnya, sebelumnya Dinas Pendidikan DKI dipegang oleh Taufik Yudi Mulyanto yang sudah dipindahkan ke Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
"Orang jujur memang banyak. Tapi, itu terlalu parah anak buahnya. Lu enggak berani sikat, gue yang sikat. Mending nama saya jelek daripada kamu macam-macam," kata Ahok.