News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Disdik Depok Ancam Cabut Ijin Sekolah Biarkan Siswanya Tawuran

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sepatu dan ikat pinggang milik korban yang masih tertinggal di lokasi terjadinya perkelahian antarpelajar di Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2012). Tawuran yang melibatkan pelajar dari sekolah Kartika Zeni dengan Yayasan Karya 66 ini membuat satu orang pelajar tewas dan dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA

Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Dinas Pendidikan Kota Depok memastikan akan memberikan sanksi sekolah swasta atau negeri yang siswanya kerap terlibat tawuran selama ini. Sanksi akan diberikan kepada pihak sekolah, yayasan, kepala sekolah atau kepala yayasan.

"Sudah kesepakatan kami dengan pihak sekolah sebelumnya, akan ada sanksi jika siswa mereka tawuran. Kami evaluasi secara internal di sekolah bersangkutan. Setelah itu akan ditentukan sanksinya," kata Kadisdik Depok Herri Pansila di Depok, Jumat (15/8/2014).

Sanksi yang diberikan tergantung hasil evaluasi. Dari pencabutan ijin sekolah sampai larangan menerima siswa baru pada tahun ajaran berikutnya bagi sekolah swasta. Sementara sekolah negeri sampai kepada pemutasian dan pemecatan kepala sekolah.

"Sekolah swasta yang selama ini siswanya kerap tawuran, maka tahun ajaran berikutnya kami larang menerima murid baru. Jika kesalahan sekolah lebih berat lagi, ijinnya kami cabut, dan siswa yang masih bersekolah di sana kami pindahkan ke sekolah lain," tegas Herri.

Sebelumnya, Disdik Kota Depok mengeluarkan kebijakan berupa pengelompokkan pelajar yang sering tawuran ke dalam kelas inklusi di beberapa sekolah tingkat atas negeri di Depok. Jika kelas inklusi yang ada dirasa kurang, maka kelas baru akan dibuka.

Kelas inklusi adalah kelas bagi pelajar berkebutuhan khusus baik secara fisik, mental maupun kejiwaannya. Di kelas khusus pelajar akan diterapi agar tak lagi tawuran. Kebijakan ini dilakukan secepatnya pada 2014, guna menghindari siswa kembali tawuran dan jatuh korban.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini