News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengerukan Situ Depok Efektif Kurangi Banjir di Jakarta

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah ekskavator mengeruk Situ Rawa Babon di Jalan PKP, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (23/11/2013). Pengerukan ini dilakukan untuk memperbesar kapasitas situ mengantisipasi curah hujan yang tinggi saat musim penghujan. (Warta Kota/Alex Suban)

Laporan Wartawan Depok, Warta Kota

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kepala Bidang Sumber Daya Air Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok Herry R Gumelar mengatakan, pengerukan 20 situ di Depok berfungsi maksimal untuk menangkap air. Cara ini efektif menanggulangi banjir di Depok dan Jakarta.

Sebab, sambung Herry, ke 20 situ tersebut terintegrasi dengan Kali Ciliwung yang menjadi penyebab utama banjir di Jakarta. "Dari kajian, ke 20 situ ini cukup efektif menangangi banjir di Jakarta selain di Depok sendiri," kata Herry kepada wartawan di Depok, Selasa (19/82014).

Luas total ke 20 situ mencapai sekitar 150 hektar. Jika berfungsi maksimal katanya, semua situ tersebut dapat mengurangi enam juta kubik air yang masuk ke Jakarta melalui sungai Ciliwung.

"Jadi tinggal dihitung saja berapa volume air yang membuat banjir di Jakarta. Lalu dikurangi 6 juta kubik air jika ke 20 situ berfungsi baik. Hasilnya cukup efektif mengurangi dampak banjir di Jakarta," katanya.

Sayangnya, proyek pengerukan tidak bisa dilakukan ke 20 situ. Baru empat dari 20 situ yang akan mulai dikeruk Oktober 2014 mendatang karena sudah sejak lama mengalami pendangkalan. Pengerukan dilakukan sedalam tiga sampai lima meter atau bahkan lebih.

"Sebab pendangkalan yang terjadi sangat tinggi. Jadi diupayakan kedalaman situ yang dikeruk menjadi seperti sebelumnya," papar Herry.

Sementara pengerukan 16 situ lainnya belum bisa dipastikan. Sebenarnya, Pemkot Depok sudah mengajukan anggaran untuk pengerukan sebesar Rp 451 Miliar ke Kementerian Pekerjaan Umum Januari 2014 lalu, namun belum juga mendapat respon.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini