Laporan Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Andri Yudisprana (37) Ketua RT 4/9, Kemiri Muka, Beji, Kota Depok, dimana Firman Hidayat Silalahi (36) tinggal, mengatakan saat menggeruduk rumah Firman yang dicurigai terlibat kelompok radikal ISIS itu, puluhan warga yang datang tampak marah dan penuh emosi.
Sebab kata Andri, warga bukan hanya mencurigai Firman terlibat kelompok radikal ISIS, tetapi juga terlibat jaringan kelompok terorisme.
"Sampai-sampai, dia mau dibakar sama warga, juga rumahnya. Untungnya bisa saya halangi. Kalau tidak, saya nggak tahu bagaimana nasibnya," kata Andri saat ditemui Warta Kota, tak jauh dari rumah Firman, Jumat (22/8/2014).
Menurut Andri, warga tak mau Firman yang berprofesi sebagai pedagang es krim keliling itu tinggal di wilayah mereka lagi. Sebab, katanya, sejak tinggal di sana lima tahun lalu, Firman sama sekali tidak mau bergaul dengan warga sekitar serta bersikap tertutup.
"Dia gak mau bergaul sama warga. Jadinya warga curiga. Apalagi ada bendera ISIS di depan rumahnya," kata Andri.
Andri mengatakan, sesaat sebelum diamankan polisi, kepada warga yang menggeruduknya, Firman terang-terangan membela ISIS. Bahkan, kata Andri, Firman tidak membantah menjadi partisipan yang mendukung ISIS.
"Dia sempat berdebat sama warga yang hendak mencopot bendera ISIS di depan rumahnya dan menghalangi warga. Dia juga mengaku senang dengan ISIS dan mengaku sudah 3 tahun masuk ISIS," katanya.
Karenanya, kata Andri, begitu diamankan polisi, beberapa warga sempat memukuli Firman. Akibatnya mulut Firman berdarah karena gusi dan giginya terluka. Andri menjelaskan kebencian warga kepada Firman sebenarnya sudah terpendam ada sejak lama.