Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Nama Sarwo Handayani muncul dalam bursa calon Wakil Gubernur Jakarta, pendamping Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Handayani merupakan PNS Pemprov DKI yang memasuki masa pensiun. Namun Handayani juga dilirik Ahok untuk duduk di posisi Wakil Gubernur.
PDIP sebagai partai pengusung Jokowi-Ahok bersama Gerindra angkat bicara. Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani mengatakan calon yang akan diusung harus mewakili partai berlambang banteng.
"Sampai hari ini belum ada keputusan nama yang kami usulkan pengganti Ahok sebagai Wagub," tutur Puan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/8/2014).
Puan tidak menjelaskan apakah orang nonparpol dapat diusung PDIP. Namun, ia menegaskan orang yang diusung harus mewakili PDIP.
"Apakah itu kemudian kader atau bukan, yang pasti dia mewakili PDIP. Kan Pak Jokowi Pak Ahok kan maju juga sebagai gubernur dan wagub sebagai wakil dari PDIP dan Gerindra. Jadi nggak mungkin lah tiba-tiba akan masuk orang yang independen atau tanpa mewakili salah satu dari partai ini," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Meski sudah masuk masa pensiun, Ahok menjagokan Sarwo Handayani karena sosoknya yang pekerja keras dan mengabdikan hidupnya untuk DKI Jakarta. Semasa Gubernur Fauzi Bowo, masa baktinya diperpanjang dua tahun. Masa Jokowi juga diperpanjang dua tahun.
Kini Ahok naik tampuk kekuasaan nomor 1 Jakarta, ia kembali akan diperpanjang masa baktinya.
Perempuan cantik yang akrab disapa Yani belum bisa menanggapi wacana bursa calon Wakil Gubernur DKI Jakarta itu. Menurutnya, sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI mempunyai kewajiban untuk mematuhi semua permintaan dari pimpinannya.
"Saya nggak bisa bilang berminat atau nggak. Kalau PNS itu nurut apa kata bos. Saya nurutnya sama Pak Ahok saja," kata Yani di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/8).