Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pendamping Basuki Tjahaja Purnama untuk menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta seharusnya berasal dari Partai Gerindra. Hal ini diungkapkan oleh pria yang akrab disapa Ahok.
Pasalnya, berdasarkan kesepakatan awal mencalonkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2012 lalu, jabatan kursi nomor dua di Jakarta merupakan milik Partai Gerindra.
"Saya menjadi Gubernur DKI sebenarnya kecelakaan politik saja. Jadi jatah Wagub DKI punya Gerindra dong," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan bahwa saat dia menjabat sebagai orang nomor satu Jakarta adalah rejekinya. Pasalnya, Jokowi terpilih menjadi Presiden ketujuh Republik Indonesia dalam Pilpres kemarin.
"Perjanjian awal Gubernurnya dari PDIP dan Wagubnya dari Gerindra. Kalau sekarang saya jadi Gubernur bukan salah kami. Itu berarti rezeki. Siapa suruh (PDIP) pergi," kata dia.
Namun, saat ini perebutan kursi nomor dua Jakarta itu membuat Ahok pusing. Sehingga, dia berencana memimpin Ibukota sendirian. Apalagi, dia didukung oleh para Deputi Gubernur.
"Biarkan sajalah mereka berantem terus kayak gitu, gue kerja sendiri saja. Tidak mengajukan wagub juga kami tidak kena sanksi menurut undang-undang," ucapnya.