TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah wilayah di Jawa pernah heboh oleh serangan serangga Tomcat pada tahun lalu. Sejumlah warga kena diserang digigit serangga itu.
Kini Tomcat kembali lagi. Kali sejumlah warga di Kota Bekasi mengeluhkan serangan serangga tomcat ke wilayah permukiman mereka. Gigitan serangga ini menimbulkan sensasi panas dan gatal-gatal di kulit.
Abdullah (30), warga Kavling Agraria Kelurahan Kayuringin Jaya, Perumnas 1, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi mengatakan, serangga itu masuk lewat jalan apapun ke tempat yang terang di rumahnya.
"Di tempat saya, masuknya lewat exhaust (kipas penghisap udara-Red). Ngumpul di handuk sama pakaian, begitu handuk dipakai, langsung kena sengatan," tutur bujangan asal Bogor itu, Kamis (28/8/2014).
Di Kavling Agraria, sebut Abdullah, sudah ada sekitar enam orang yang kena. Rata-rata mengalami keluhan yang sama yaitu kulit yang terkena serangan tomcat itu melepuh.
"Rasanya panas dan gatal, kalau digaruk malah tambah parah, ini sudah agak lumayan," tuturnya sembari menunjukkan kulit bagian lehernya yang terluka.
Abdullah pun terpaksa memeriksakan diri ke dokter terdekat untuk mendapatkan salep racikan. "Jadi keluar duit dah, habisnya Rp 300.000 buat dapat obat racikan," katanya.
Kondisi serupa dialami oleh Dedi Beben, warga yang tinggal di Rusunawa Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi. "Kalau malam ngumpulnya di dekat lampu, kalau siang nyebar kemana-mana," ujarnya.
Di Rusunawa itu, kata Beben, ada sekitar lima orang yang terkena serangan serangga itu. Dedi sendiri terkena 'serangan' tomcat itu di sekitar mata sebelah kiri.
"Sampai tiga hari nggak bisa kerja, seminggu baru agak mendingan sakitnya," ujarnya.
Menurut Dedi, di sekitar Rusunawa itu memang masih banyak ilalang yang tumbuh liar. Dia khawatir jika ilalang dibakar, serangga itu justru akan menyebar tak terkendali.