Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa Pemprov DKI akan terus bekerjasama dengan BNN untuk memeriksa tes urine kepada SKPD dan UKPD DKI Jakarta. Namun, pemeriksaan itu akan dilakukan secara bertahap dan tidak direncanakan atau spontanitas. Hal ini dilakukan agar para SKPD dan UKPD DKI tidak mengelabui BNN.
"(Dinas lain-red) Bertahap dong, namanya intai-intai. Itu aja ada dua yang ngga mau masukin dia kabur. Begitu di cek lagi hari Rabunya dia negatif. Dia pinter, dia pakenya (narkoba-red) Sabtu dan Minggu kan. Senin periksa dia kabur," ucapnya di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (5/9/2014).
Dia menceritakan ciri-ciri orang yang menggunakan narkoba pada saat Ahok di Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi. Menurutnya, ciri-cirinya adalah mata merah dan tidak berkonsentrasi saat melakukan aktivitas. Menurutnya, dia juga bersedia di tes urine oleh BNN untuk membuktikkan kepada aparat dibawahnya.
"Waktu kuliah dulu kan aku tau banget lihat gaya orang. Jadi aku perhatiin nih kayaknya nih anak 'gele' (ganja-red) nih. Tapi aku ngga bisa nuduhkan. Makanya aku kontak BNN. Tangkep-tangkepin, yang aku curigai kayaknya 'gele'. Kalau aku lihat dari gayanya kan, kan keliatan tuh. Yang 'gele' nakal kelihatan kan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan BNN DKI, Sapari Partodihardjo mengatakan, pemeriksaan terhadap PNS di Dinas PU atas permintaan Basuki langsung. Selain Dinas PU, ada tiga SKPD lainnya yang juga sudah diperiksa yakni Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pariwisata. Namun hasilnya belum diketahui.
"Kita lakukan atas permintaan dari Pak Ahok dan sudah dilaporkan langsung. Rekomendasi sudah kita sampaikan, untuk sanksi kewenangan dari Pak Ahok," kata Sapari.