News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wakil Gubernur DKI

Nachrowi Sadar Langkahnya Berat Menjadi Pendamping Ahok

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Nachrowi Ramli menjawab pertanyaan wartawan sebelum mengikuti Rapat Kerja Daerah Partai Demokrat di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2014). Hari ini Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono bersama peserta konvensi Partai Demokrat menghadiri acara temu kader Partai Demokrat DKI Jakarta. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli berterima kasih kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyebut namanya sebagai salah seorang calon pendampingnya kelak sudah naik menjadi Gubernur DKI Jakarta yang ditinggal Joko WIdodo.

Namun, pria yang akrab disapa Nara ini mengaku tidak mudah untuk merealisasikan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Nara bersama Fauzi Bowo pernah menjadi rival Jokowi-Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam. Sayang, pada putara kedua pasangan Foke-Nara kalah telak dari Jokowi-Ahok.

"Ya itu tadi harus ada prosedur yang dilalui. Tidak boleh menabrak. Saya memang di Demokrat, saya juga punya ketua umum. Tapi prosedur Gerindra dan PDI Perjuangan kan kalau mencalonkan boleh siapa saja," kata Nachrowi usai menghadiri acara Lebaran Betawi 2014 di Monas, Minggu (14/9/2014).

Menurutnya, hingga saat ini belum ada komunikasi antara dirinya dengan kedua partai pengusung Jokowi dan Ahok dalam Pilkada 2012 lalu. Nachrowi juga mengaku siap apabila dirinya dicalonkan untuk duduk di kursi kepemimpinan DKI Jakarta.

"Saya tidak mau berandai-andai. Hubungan saya baik dengan Pak Basuki. Saya sekali lagi untuk kemajuan Jakarta siap," kata Nachrowi.

Nachrowi mengaku akan segera berkomunikasi dengan kedua partai pengusung apabila Basuki memintanya. Meski ada aturan-aturan hukum yang harus dilakukan. Apalagi ia mengaku hubungan dengan kedua partai itu juga baik, meski Jokowi dan Basuki mantan pesaingnya di Pilkada DKI 2012.

"Untuk kebaikan Jakarta ketika itu diperlukan kenapa tidak (menjadi Wagub DKI, red). Tapi sekali lagi, tujuannya tadi Pak Basuki bilang supaya orang pintar, tidak kelaparan, terus dompetnya terisi. Itu saya setuju, sekali lagi supaya ibadahnya tenang," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini