Laporan Wartawan Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Digelarnya Operasi Cipta Kondisi, Jajaran Polsek Gambir berhasil menangkap 59 preman. Preman tersebut dikumpulkan di halaman Polsek Gambir, Jalan Cideng Barat Dalam, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2014).
Hasil pengamatan Warta Kota, puluhan preman yang rata-rata bertato ini terjaring operasi cipta kondisi yang digelar Polsek Metro Gambir, mereka pun digiring oleh jajaran kepolisian dengan menumpang bus Kopaja. Saat preman-preman ini dikumpulkan dan diperintahkan duduk rapih berbaris oleh petugas, hal tersebut menjadi bahan tontonan asik oleh beberapa warga.
Bahkan, tak sedikit warga menertawai puluhan lebih preman tersebut. "Woooh.. Sukuuur.. Tembaak ajaa pak polisiii," teriak salah seorang warga di lokasi.
Diantara ke 59 pria ini, ternyata terdapat 3 wanita yang terjaring dalam operasi tersebut. Ketiga wanita yang memiliki tato bunga mawar tersebut antara lain bernama Lulu (20), Putri (19), dan Apri (19). Menurut Kapolsek Metro Gambir, AKBP Putu Putera Sadana, rata-rata puluhan preman tersebut berprofesi sebagai pengamen dan juru parkir liar.
Bahkan, keseluruhan mereka tak memiliki pekerjaan yang layak. "Mereka ini suka nongkrong di kawasan ITC Roxy Jalan KH Hasyim Ashari," jelas Putu saat diwawancarai awak media.
Diketahui, puluhan preman ini kerap meminta uang ke masyarakat dengan memaksa. Tak hanya memaksa, puluhan preman ini juga berani bertindak untuk mengancam korbannya. "Mereka (para pengamen) ini kalo lagi ngamen suka maksa jika penumpang tidak ngasih uang ke mereka. Begitu juru parkir liar," ucapnya di halaman Polsek Gambir.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Metro Gambir, AKP Budi Setyadi menuturkan, dalam operasi cipta kondisi ditemukan dua puluh paket ganja dari ke 59 preman tersebut. IS (28) warga Cibuner, Duri Pulo, Gambir terpaksa ditangkap. "Pria ini kami tahan beserta kami sita barang buktinya," singkat Budi.
Saat pelaksanaan operasi cipta kondisi, jajaran Polsek Gambir menerjurkan puluhan anggotanya. Menurut Budi, sempat ada tragedi kejar-kejaran antara pihak kepolisian dan preman-preman. "Kita kejar-kejaran dengan mereka saat itu. Kita beruntung mereka pun tidak sempat meloloskan diri karena kita sudah mengepungnya. Setalah itu, pihak kami angkut mereka ke Polsek," kata Budi.
Puluhan preman yang terjaring operasi ini pun didata satu persatu oleh pihak Polsek Gambir. Menurut Budi, jika salah satu dari mereka ada yang tidak memiliki identitas diri akan dikirimkan ke Dinas Sosial. "Untuk IS yang bawa ganja itu akan diproses sesuai hukum yang berlaku," tutup Budi.