Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ayah Ade Sara, Suroto mengungkapkan kesaksiannya dalam sidang kasus pembunuhan anaknya. Suroto mengaku, hilangnya Sara sejak dia tidak kembali pulang dari les Bahasa Jerman.
Suroto mengatakan, saat itu hari Senin (3/3/2014), Sara pergi ke les bahasa Jerman sejak pukul 17.00 WIB. Biasanya, pada pukul 22.00, dia sudah berkomunikasi dengan Sara.
"Tapi pada malam itu, Sara belum pulang dan belum menghubungi saya. saya pikir ponsel Sara kehabisan baterei. Akhirnya, saya inisiatif menjemput Sara di Stasiun Klender," ujar Suroto kepada Majelis Hakim, di sela kesaksiannya di PN Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2014).
Lanjut Suroto, setibanya di Stasiun Klender sampai kereta terakhir. Sara pun tidak kunjung datang menemui Suroto yang telah menunggunya di Stasiun.
Setelah itu, Suroto pulang ke rumah dan langsung menelpon call center Telkomsel, provider seluler yang digunakan Sara, untuk menanyakan keberadaan nomor handphone yang digunakan Sara. Namun, nomor Sara tidak dapat terdeteksi.
Saat proses pencarian, Suroto menerima capture percakapan terakhir antara Sara dengan teman lesnya, Nadia. Capture foto itu menjelaskan bahwa Sara pergi bersama Hafitd dan Assyifa pada malam Sara dinyatakan hilang.
Suroto kemudian melaporkan ke polisi soal menghilangnya Sara beberapa harinya. Setelah beberapa jam melapor, rumah Suroto didatangi tim penyidik. Saat itu lah, pertama kalinya Suroto mendengar kabar bahwa Sara telah meninggal.
Suaranya Suroto sempat tertahan ketika bercerita di bagian ini. Tangisan Suroto pun pecah saat menceritakan kejadian itu.
"Saya diam, saya izin kepada tim penyidik, mau ke belakang, saya hubungi istri saya," ujar Suroto.
"Saya bilang ke istri 'Ma, mama di tempat kerja aja jangan ke mana-mana. Pokoknya mama di tempat kerja.' Lalu saya jelaskan Sara sudah meninggal. Istri saya cuma nangis. Ga bisa ngomong," tambah Suroto.
Kemudian, Suroto pergi menjemput istrinya Elsabeth, untuk kemudian melihat jasad Sara di RSCM. Setibanya, Suroto mengambarkan jasad anaknya dalam kondisi wajah menghitam, mata keluar, dan lidah terjulur.