TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia pendidikan kita kembali dirundung masalah, setelah ruangan Sekolah Dasar Tebet Timur 11 Jakarta Selatan tiba-tiba ambruk dan terbakar. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam musibah yang terjadi Sabtu (27/8/2014) tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengaku akan melakukan investigasi terhadap ambruk dan terbakarnya lima ruang kelas tersebut. Hasil investigasi nantinya akan menjadi pertimbangan dinas untuk mengambil langkah lanjutan menyikapi musibah tersebut.
"Akan diperiksa secara administratif dan secara fisik,siapa yang membangunnya, hingga kini belum diketahui siapa kontraktornya" ujar Lasro, di Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (29/9/2014).
Lasro mengatakan apabila terbukti kesalahan terdapat pada kontraktor bangunan, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa DKI untuk tidak lagi bekerjasama dengan kontraktor tersebut.
"Pasti ada tindaklanjutnya, namun kewenangannya bukan sama saya lagi," ujar Lasro.
Lasro mengatakan dengan musibah tersebut kegiatan belajar mengajar tidak terganggu, para siswa SD 11 Tebet Timur telah dipindah lokasikan ke SD yang jaraknya tidak terlalu jauh.
"Sementara siswa pindah ke SDN Tebet Timur 18, namun masuk sekolahnya siang, bergantian sama siswa yang sekolah pagi reguler," ujar Lasro.
Diduga musibah ambruk dan terbakarnya lima ruang sekolah dasar yang terjadi dua hari lalu tersebut diakibatkan hubungan pendek arus listrik. Akibat kejadian tersebut Sebanyak 88 siswa SDN Tebet Timur 11 dipindahkan ke sejumlah sekolah. Siswa kelas I hingga III pindah belajar ke SD Tebet Timur 17, kelas IV beralih ke SD Tebet Timur 18, dan kelas V-VI mengungsi ke SD Tebet Timur 19.