News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo Ricuh

Anggota Dewan Ungkap Sponsor FPI Saat Demo di Balai Kota dan DPRD

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Polisi saat menghadapi massa dari Front Pembela Islam (FPI) yang melemparkan batu ke arah Gedung DPRD DKI Jakarta saat terjadi kerusuhan menyusul aksi unjuk rasa FPI, di Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014) lalu. Ratusan anggota FPI berdemo menolak Wakil Gubenur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diangkat menjadi gubenur, yang berujung bentrok di depan Gedung DPRD dan di depan Balai Kota. Warta Kota/Henry Lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pihak menduga aksi anarkis yang dilakukan massa Front Pembela Islam saat berunjukrasa di DPRD dan Balaikota DKI dibekingi pihak tertentu.

Anggota DPRD DKI Muhammad Guntur meyakini aksi anarkis yang dilakukan FPI disponsori oleh salah satu anggota dewan di DKI Jakarta. Keyakinan tersebut diperoleh setelah berbicara dengan salah satu koordinator aksi unjukrasa sesaat setelah aksi anarkis terjadi.

"Kita meminta polisi untuk mengusut informasi yang didapat tersebut,” ujar Guntur, di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (7/10/2014).

Namun menurut Guntur koordinator aksi anarkis FPI yang berbicara dengannya,  enggan menyebutkan nama anggota dewan yang menjadi sponsor aksi tersebut.  Koordinator aksi tersebut menilih diam dan hanya mengatakan anggota dewan yang menjadi sponsor.

"Kalau memang ada salah satu anggota yang mengundang mereka, kita minta disebutin saja. Tapi dia (koordinator) tidak mau menyebutkannya." ujar Guntur,

Guntur mengaku geram dengan aksi yang dilakukan FPI. Bagaimana tidak, saat peristiwa terjadi kaca depan mobil Toyota Vellfire miliknya pecah terkena lemparan batu.

Kerusakan tersebut menyebabkan kerugian materil sebesar Rp 50 Juta. Guntur berharap hukum berdiri dengan tegak terhadap kasus FPI, selain diduga terncana, aksi tersebut telah mengancam keselamatan manusia.

"Saya tidak mau menuntut apa-apa. Yang paling penting adalah  tegaknya  hukum. Saya ingin 21 orang yang ditangkap diberikan hukuman yang berat," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini