Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menghadirkan Ahmad Imam Al Hafid sebagai saksi untuk Assyifa Ramadhani. Begitu sebaliknya, Assyifa pun bersaksi untuk Hafid. Mereka bersaksi atas perbuatannya yang telah membunuh Ade Sara Angelina Suroto.
Dalam kesaksiannya, Hafid mengakui perbuatannya bersama Assyifa yang telah membunuh putri semata wayang Suroto dan Elisabeth. Hafid juga menceritakan setiap kronologi yang terjadi pada kejadian pembunuhan Ade Sara.
Tidak hanya itu, Hafid juga mengungkapkan kalau Assyifa yang mengusulkan untuk menjual smartphone Ade Sara dan digunakan untuk membeli aki mobilnya Hafid.
"Assyifa yang mengusulkan menjual HP-nya Sara. Karena kita sudah tidak punya uang. HP-nya laku 4 juta. Sekitar 2 juta untuk beli aki, terus sisanya untuk Assyifa," cerita Hafid di depan Majelis Hakim saat sidang tengah berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2014).
Lanjut Hafid, dirinya pun tidak tahu berapa sisa uang hasil menjual Handphone Sara, yang diberikan Assyifa.
Ketika Hafitd memberikan kesaksian, Assyifa duduk dan memperhatikan di bangku sebelah pengacaranya. Sesekali, Assyifa terlihat tersenyum sinis mendengar kesaksian Hafid.
Selain itu, Hafitd juga menceritakan kronologi ketika Ade Sara disuruh telanjang oleh Assyifa. Tanpa mengetahui alasannya, Hafitd mendengar Assyifa memerintahkan kepada Ade Sara untuk melepas seluruh pakaiannya.
"Assyifa yang menyuruh Sara membuka seluruh pakaiannya. Saat Ade Sara dalam keadaan telanjang, terus Assyifa mencari tisu dari tas Ade Sara. Lalu Assyifa merobek tisu serta memasukkannya ke dalam mulut Ade Sara," ucap Hafid.
Tak hanya tisu, sambung Hafid, ketika Ade Sara berteriak-teriak di dalam mobil, Assyifa juga memasukkan kertas koran ke dalam mulutnya. Hafid juga bercerita sesekali Assyifa menjambak rambut Ade Sara.
Sementara itu, saat Hafid memberikan kesaksiannya Ibunda Ade Sara yakni Elisabeth, terlihat wajahnya memerah dan sesekali air mata Elisabeth jatuh di pipinya, saat ketika mendengar anaknya dipaksa telanjang dan mulutnya disumpal tisu.