TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua petugas pemadam kebakaran yang mengevakuasi mayat korban ambruknya jembatan perpustakaan mulai membaik setelah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Subejo menjelaskan anggotanya menjadi korban karena salah paham antara petugasnya yang berusaha mengangkat mayat dengan operator alat pengangkat beban.
"Saat ditarik bongkahan batu lepas dan menggenai anak buah saya," ujar Subejo di lokasi kejadian di komplek Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2014).
Saat ini, kata Subejo, kondisi anak buahnya dalam keadaan baik setelah sebelumnya sempat pingsan karena bongkahan beton menghantam kepalanya. "Sekarang sudah sadar dan sudah dirontgen. Untuk hasilnya saya belum tahu," katanya.
Memang dalam proses evakuasi korban yang tertimbun material bangunan tersebut sangat sulit karena korban rata-rata tertimbun coran yang masih basah dan bila tidak bertindak cepat maka coran beton akan mengeras.
"Makin lama makin mengeras sehingga kita upayakan menggunakan alat gali, seperti linggis, skop, cutter, dan beco," ungkapnya.
Komandan Regu Sub Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana roboh setelah badannya disambar bongkahan beton saat sedang mengevakuasi mayat yang tertimpa reruntuhan gedung perpustakaan yang sedang dibangun.