TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gara-gara terlibat tawuran di Jalan Pluit Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, sebanyak 11 pelajar SMP dari tiga sekolah berbeda ditangkap polisi pada Kamis (6/11/2014) siang.
Dari tangan para pelajar itu, polisi menyita berbagai jenis senjata tajam, seperti parang, badik, dan gergaji es.
AKP Bungin Misalayuk, Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, menuturkan aksi tawuran itu terjadi di Jalan Pluit Raya pada pukul 14.00.
Bungin menjelaskan, insiden itu berawal saat puluhan pelajar SMP Nurul Bahri berangkat dari Muara Karang menuju ke arah Grogol dengan menumpang truk omprengan.
Saat melintas di Jalan Pluit Raya, truk diberhentikan sekelompok pelajar yang diketahui dari SMP Al Falah dan SMP Remaja Pluit.
Tawuran antar dua kelompok pelajar tak bisa dihindari, puluhan puing batu berukuran kecil hingga sedang berterbangan di lokasi itu. Bukan hanya saling melempar batu, mereka juga mengacungkan senjata tajam yang sudah disiapkan.
Akibat aksi itu, arus lalu lintas di sana menjadi terganggu. Warga sekitar lokasi berusaha membubarkan dan menghubungi polisi.
Anggota Polsek Metro Penjaringan, langsung datang ke lokasi dan membekuk para pelajar yang kala itu sempat berhamburan untuk menyelamatkan diri.
"Setelah mendapat laporan warga. Kami lakukan penggerebekan dan menahan para pelajar itu," kata Bungin pada Kamis (6/11/2014).
Bungin melanjutkan, saat digeledah, polisi menemukan lima senjata tajam yang tersimpan di dalam tas mereka. Sampai sore hari, para pelajar tersebut masih terus diperiksa.
Pihak sekolah dan orangtua tersebut akan dipanggil untuk menjemput anaknya di kantor polisi. "Yang pemilik sajam akan kami proses lanjutan. Tetapi masih kami dalami siapa saja pemiliknya," ujarnya.
Adapun 11 pelajar tersebut berinisial KH, KI, AD, AL, BD, RD, KR, AD, JUN, ED, MUS.
Salah satu pelajar, Edo (14) mengaku, awalnya hanya ingin berenang di Gelanggang Olah Raga (GOR) di Grogol, Jakarta Barat.
Tetapi rencana itu berganti karena mereka diadang pelajar lain hingga pecah aksi tawuran. Terpaksa, kata dia, dia ikut tawuran dengan temannya.
Sayang saat dikejar polisi dia terjatuh dan tertangkap. "Saya ikutan. Bukan saya yang bawa sajam. Tadinya mau renang malah diajak tawuran," ujar Edo. (Fitriyandi Al Fajri)