News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kontroversi Ahok

Relawan Jokowi Gelar Aksi Dukung Ahok di Bundaran HI

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Relawan pendukung Jokowi, Aliansi Relawan Keratif melakukan aksi dukungan kepada Pelaksana tugas (Plt) Basuki Tjhaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (16/11/2014) pagi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com /Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Relawan pendukung Jokowi, Aliansi Relawan Keratif melakukan aksi dukungan kepada Pelaksana tugas (Plt) Basuki Tjhaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (16/11/2014) pagi.

Pemantauan Tribunnews.com di lokasi, mereka berkumpul sejak pukul 06.30 WIB pagi di area car free day. 

Meski hanya berjumlah 30 orang dan tanpa melakukan orasi, mereka tak henti berdiri sembari memegang dua buah spanduk masing-masing sepanjang dua meter. Pada spanduk tersebut tertulis "Basuki Tjahaja Purnama menerangi Jakarta" dan "Lawan isu sara, Jakarta religius, damai, aman, nyaman.

"Kami mendukung tanpa dengan kekerasan, tapi dengan elegan. Jadi kami tahu apa yg perlu kami sampaikan,"  kata Presideum ARK Edo Hutabarat kepada Tribunnews.com.

Edo mengatakan, pihaknya mendukung penuh pemimpin yang tegas dan bersih dari kasus korupsi. Dia menilai, mantan Bupati Belitung Timur itu merupakan sosok orang yang pantas diharapkan menghilangkan tindakan yang menyengsarakan kehidupan rakyat Indonesia itu. "Kami relawan Jokowi ARK mendukung pemimpin yang bersih dan bisa membuat Jakarta lebuh baik," ujarnya.

Menurutnya, sesuai kontitusi yang berlaku bahwa Àhok lah pantas sebagai Gubernur DKI.

Koordinator Aksi, Anton MP menuturkan, aksi itu sebagai bentuk kebinekaan di negeri ini. Agar tak ada lagi orang yang mempersoalkan perbedaan keyakinan, suku, dan etnis. 

Dia menyebutkan, banyak pihak yang berusaha mengganjal Ahok menduduki kursi DKI I dengan mempersoalkan isu-isu agama dan ras. "Seprtinya ada pemalahan dengan para pemimpin kita dengan masyarat yang menolak secara politik dan yang mengatasnamakan agama, sara, tidak ada alasan apapun maupun etnis dan agama untuk kepentingan rakyat banyak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini