Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama heran bila ada yang memberitakan banjir Jakarta sampai tujuh meter dalamnya.
"Makanya kalau kamu bikin berita bilang Kampung Bukit Duri banjir tujuh meter. Mana ada kampung Pulo banjir tujuh meter, saya bingung. Mana ada Jakarta banjir segitu. Kalau tujuh meter mah rumah saya sudah tenggelem di Pluit," ungkap pria yang akrab disapa Ahok saat meninjau sodetan Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Selasa (18/11/2014).
Dikatakannya rumah-rumah yang kebanjiran tujuh meter dikarenakan warga membuat rumah bukan lagi di pinggiran sungai tetapu di dalam sungai.
"Ini bukan lagi tingggal di pinggir sungai, tapi di dalem sungai tinggalnya. Ya jelas kalau air dateng ya tujuh meter," katanya.
Untuk itu, dirinya akan bertindak tegas terhadap masyarakat yang tetap nekat membuat rumah persis berbatasan dengan pemukaan air sungai. Ia tidak peduli akibat kebijakan dirinya tidak populer.
"Memang ini tidak populer lihat saja tuh banyak spanduk dukung Ahok dan Jokowi. Sengaja supaya nggak pilih kita lagi kan. Tapi ini memang enggak ada pilihan. Saya cuma pilih Jakarta benar-benar bagus, nggak banjir, nggak macet lagi. Walaupun saya nggak akan dipilih lagi. Nggak ada pilihan kita. Mau marah-marah aja deh, orang nggak ada pilihan lagi," ungkapnya.
Saat meninjau sodetan, Ahok melihat bangunan rumah dipinggir sungai yang letaknya berada di bawah jembatan. Sehingga saat air meluap rumah-rumah tersebut akan terendam air sungai.