Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (BKT) masih terkendala pembebasan lahan. Gubernur DKI Jakarta mengendus adanya mafia-mafia tanah yang bermain sehingga merugikan masyarakat yang melepas tanahnya untuk pembangunan sodetan.
"Itu juga kita ada mafia-mafia tanah yang bermain, saya mau pastikan tidak ada oknum pejabat terlibat. Kasihan kan warga. Makanya selalu nego," ungkap pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Dikatakannya warga yang sudah ikhlas merelakan tanah dan bangunan digunakan untuk pembangunan sodetan, harus mendapat bayaran yang betul. Ia ingin sebelum warga pindah uang sudah diberikan terlebih dahulu.
"Saya maunya warga yang sudah ikhlas harus dibayar yang benar. Bayar duluan sebelum mereka pindah supaya dia bisa beli rumah, tanah di tempat lain," ungkapnya.
Dikatakan Mantan Bupati Belitung Timur ini yang terjadi selama ini justru dieksekusi terlebih dahulu rumah dan tanahnya baru dibayar.
"Selama ini disikat dulu kan, sudah disikat, mesti lewat calo juga minta uangnya. kan kurang ajar," ucapnya.