Laporan Wartawan Warta Kota, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebenarnya sulit membubarkan geng pelajar. Organisasi ini tanpa bentuk dan tak berstruktur. Satu-satunya cara adalah menghilangkan simbol-simbol, pengkaderan, serta menerapkan aturan ketat.
Kepala SMAN 6 Jakarta, Rukiman Lumban Batu, sempat bingung ketika Dinas Pendidikan DKI Jakarta memerintahkan membubarkan geng sekolah ini. Di SMAN 6 ada geng pelajar bernama GOR'A'SIX.
Satu-satunya jalan, kata Rukiman, adalah menghilangkan simbol-simbol. Serta menghentikan pengkaderan.
"Hanya ada dua hal yang membuat Gorasix tetap ada. Pertama pengkaderan yang terus berjalan. Kedua simbol-simbol yang mereka pelihara melalui jaket gorasix," ujar Rukiman.
Makanya, kata Rukiman, pihaknya tak main-main terhadap aksi pengkaderan. Terakhir, Sabtu (22/11/2014) lalu sejumlah anak kelas XI dan kelas XII tertangkap basah hendak mengkader junior kelas X di lapangan Pacuan Burung Intercon, Meruya, Jakarta Barat.
Tapi aksi itu digagalkan warga. Lalu siswa kelas XI dan XII yang ikut digelandang ke kantor polisi. Mereka baru boleh pulang setelah pihak sekolah datang.
Rukiman lalu melucuti semua jaket GOR'A'SIX milik kelas XI dan XII. Sanksi atas aksi pengkaderan ini tak main-main.
Dua siswa kelas XII sudah dipastikan dikeluarkan. Sedangkan tiga siswa kelas XI masih dalam proses pertimbangan pihak sekolah. Bahkan tahun 2014 ini, kata Rukiman, pihaknya sudah mengeluarkan
"Jaket-jaket ini nanti akan kami bakar. Sebagai simbol pembubaran Gorasix," ucap Rukiman.