Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku heran karena sampai saat ini Terminal Pulo Gebang di Jakarta Timur yang dibangun sejak Gubernur Fauzi Bowo belum juga dioperasikan.
Terminal Pulo Gebang dibangun untuk menggantikan Termina Pulo Gadung yang sekarang sudah sesak dan sempit. Fasilitas di terminal ini memiliki bangunan tiga lantai dan areanya yang cukup luas dengan tanah 14,5 hektar.
"Tadi pagi saya pergi ke sana. Melihat luas terminal dan bangunannya itu. Bisa jadi luasnya bukan cuma sekadar paling luas di Jawa, tapi paling luas di Asia," kata Djarot sebelum blusukan meninjau fasilitas armada TransJakarta, Selasa (6/1/2015).
Menurutnya, Terminal Pulo Gebang menyimpan potensi ekonomi bukan hanya untuk transportasi belaka tapi juga bisa menjadi lahan bisnis untuk pelaku bisnis usaha mikro kecil menengah.
"Memang banyak faktor kenapa belum beroperasi seperti kesiapan infrastruktur penunjang, pembebasan lahan di beberapa titik, sampai sekarang masih belum diselesaikan. Saya lihat, tidak ada inisiatif Dishub untuk segera mengoperasikan ini secara maksimal," ungkapnya.
Ia meminta Kepala Dinas Perhubungan DKI Benjamin Bukit supaya segera menyelesaikan berbagai masalah yang menghambat belum beroperasinya Terminal Pulo Gebang. Ia minta dalam tiga bulan Kadishub baru bisa mengoperasionalkan terminal tersebut.
"Saya mintanya operasional terminal harus betul-betul bagus dan jangan seadanya. Dishub DKI harus segera mengoperasikan secara maksimal. Kita target tiga bulan harus jalan," ungkap mantan Wali Kota Blitar itu.