TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ratusan anak yang menjadi korban akibat pengosongan Asrama Batalyon Siliwangi, Cawang, Jakarta Timur oleh TNI AD, Kamis (8/1/2015), akan mendatangi Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) di Jalan TB Simatupang, Pasarrebo, Jumat (9/1) besok.
Mereka akan meminta perlindungan atas hak pendidikan, dan hak atas tempat tinggal yang kini terancam tidak dapat mereka dapatkan setelah rumah mereka di Asrama Batalyon Siliwangi dikosongkan oleh TNI AD, Kamis dan akan dijadikan asrama TNI.
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, membenarkan adanya rencana kedatangan anak-anak penghuni Asrama Batalyon Siliwangi, Cawang, ke kantornya, Jumat besok.
"Rencananya seperti itu. Mereka akan mengadukan atas terancamnya hak mereka sebagai anak yang tak lagi mereka dapatkan paska pengosongan asrama," kata Arist kepada Warta Kota, Kamis (8/1).
Arist mengatakan hak para anak penghuni Asrama Batalyon Siliwangi ini yakni untuk mendapatkan pendidikan dan tempat tinggal yang layak, memang akan terancam paska pengosongan paksa TNI AD, Kamis.
"Kami harap setelah menerima aduan para anak-anak itu, kami mengetahui masalah mereka yang sebenarnya dan ada solusi agar mereka tetap memiliki hak pendidikan dan tempat tinggal yang layak," papar Arist.
Menurut Arist, semestinya pengosongan Asrama Batalyon Siliwangi oleh TNI AD, harus memperhatikan kepentingan dan hak ratusan anak yang tinggal di sana. "Apapun yang terjadi dan dilakukan pihak manapun di sana, anak-anak seharusnya tidak selalu menjadi korban," ujarnya. (Budi Malau)